“Awas kamu, Fira! Berani deket-deket Bumi lagi, habis kamu sama kami!” kata Kesya sembari menekan tubuh Kienar ke dinding toilet. Rasa sesak di kandung kemihnya membuat Kienar tidak tahan dan dia permisi ke toilet setelah menghabiskan makan siangnya. Ternyata kedua perempuan itu mengikutinya dan menunggu dia selesai buang hajat. Ketika Kienar selesai mencuci tangan, keduanya langsung mendesak tubuh Kienar ke dinding. Menekan keningnya beberapa kali disertai kata-kata kotor yang keluar dari mulut keduanya. “Jangan sok kecakepan. Ngaca dulu kalau mau deketin Bumi. Kamu, tuh nggak pantes buat dia. Dasar gatel!” Lagi, sebuah telunjuk menusuk keningnya. Kienar menerima semua pelecehan ini dengan sabar. Dia sudah lelah menghadapi hal-hal seperti ini. “Maaf,” katanya lirih. Kienar tid