Kienar menggerak-gerakkan kunci mobil dan berusaha menurunkan kaca jendela. Semua dikunci otomatis oleh Bumi. Udara di dalam mobil yang terbatas membuatnya merasa sesak. Meski pendingin udara di stel pada temperatur yang rendah, keringat sebesar kelereng bertonjolan di kening Kienar. Dipandanginya orang-orang yang lalu lalang di luar mobil. Seandainya dia memukul-mukul kaca jendela, adakah yang memperhatikan? Namun dia teringat kalau kaca mobil Bumi hitam pekat. Tidak ada yang akan memperhatikan apa yang terjadi di balik kaca. Semua kaca hitam pekat kecuali kaca depan. Bisakah dia melakukan sesuatu? Melihat keadaan Kienar yang gelisah dan ketakutan, sebenarnya Bumi ingin tertawa geli, tapi diurungkan. Dia menikmati mengerjai perempuan di sebelahnya yang mungkin sedang memikirkan bag