Bab 32

1741 Kata

Oh, jadi deru mobil yang sore itu, bukan Pak Banyu yang pergi nganter lagi? Tapi Bu Misye dijemput? Pantesan dia sudah ada di kamar dan nungguin aku mandi. Mana lama sekali. Kok aku jadi malu sendiri. Aku menunduk dalam. Rasanya wajahku memanas. Malu sudah salah paham. Apalagi tadi sempat bicara soal perceraian. Duh, Pak Banyu ngerti gak ya kalau tadi itu aku cemburu? Diam-diam kucuri-curi pandang. Namun dia tampak asik mengunyah dan terlihat biasa saja. “Dasar es batu!” gumamku seraya ikut menyendokkan makanan ke mulut. Setelah mendengar semuanya dari Bu Fera, rasanya beban yang tadi berkelindan, kini lebih ringan. Ah, sudah sebucin itukah aku padanya? Usai makan malam aku tak langsung ke kamar. Rasanya aku masih tak punya muka untuk bertatap langsung dengan Pak Banyu. Kemarahanku sor

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN