Bab 59

1577 Kata

“Boleh aku sendiri yang masuk? Aku harus menemukan putriku!" Tanpa menunggu persetujuan. Aku menerobos masuk ke dalam rumah, diikuti Jingga. “Una! Una, Sayang! Ini Papa!” Kupanggil dengan suara lantang. “Una! Una! Ini Papa, Nak!” Aku terus-terus saja memekik seperti orang gila dan kesetanan. Kucari dia di ruang tengah, tapi tak ada. Kulirik mantan Ibu mertuaku yang tampak terkejut. Aku seperti orang lepas kendali. “Mana Aluna?!” Suaraku penuh penekanan. “Kamu tunggu sebentar. Ibu nanti panggilin dia. Tenang, dia ada, kok, Banyu.” “Bawa dia ke sini sekarang!” “Kalian tunggu di sini. Mama sendirian dari tadi. Papanya Misye lagi ketemuan dengan pengacara.” Aku bergeming, tak hendak menanggapi apapun. Namun, ketika langkahnya menjauh dariku. Aku dan Jingga mengekorinya. Rupany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN