Bab 57

1779 Kata

Tadinya memang enggan turun, malas bertemu dengan Bu Misye. Hanya saja … dari balik kaca jendela mobil kulihat pakaian perempuan itu, astaghfirulloh … bahkan aku yang perempuan saja malu melihatnya. Apalagi di depannya ada lelaki yang bukan mahramnya. Aku pun memutuskan untuk keluar dan berjalan mendekat. Wajah Pak Banyu tampak serius kulihat. “Jingga sudah jadi Ibu yang baik buat dia. Kalau kamu tak bisa merawatnya sendirian, kembalikan pada kami!” Obrolan sebelumnya aku tak mendengar dengan jelas. Namun pada kalimat tersebut, terdengar jelas di telinga. Pak Banyu tengah meminta Aluna. “Aku bisa saja sih balikin Aluna ke kalian, tapi ada syaratnya, Mas!” Kali ini Bu Misye bicara. Jarakku yang menyisakkan beberapa langkah lagi membuat obrolan mereka terdengar jelas. “Syarat? Apa sy

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN