Bab 51

1680 Kata

Tak lama, aku dirawat di rumah sakit. Hanya tiga hari. Kini aku sudah diperbolehkan pulang, tapi tetap masih harus bedrest. Kandunganku lemah, kata dokter. “Pak, Una mana?” Lirihku ketika suamiku membantuku berpindah ke tempat tidur. Rasanya kangen, tiga hari tak bertemu dengan gadis kecilku. “Pak lagi?” omelnya lirih. Ah, iya lupa. Papa, itu yang sudah kami sepakati ketika Pak Banyu tahu aku hamil. Tapi kan mirip, ya? Bapak sama Papa, cuma beda huruf depannya saja. Namun, ya sudahlah … “Iya, deh, iya … Papa, Una mana?” Aku mengulangi pertanyaan. “Kamu makan dulu, ya! Saya suapi.” Dia malah mengambil mangkuk berisi bubur yang sudah tersedia di sana dan tak menjawabku. Bi Sesa yang menyiapkannya sepertinya. “Tadi suruh nanya pake Papa, sudah ditanya pun gak dijawab pula.” Aku mera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN