29. Kode Keras

2114 Kata

“Kamu cantik.”                  Dua kata sederhana itu sukses membuat genggaman tanganku melonggar, sehingga gelas yang sedang aku pegang seketika merosot dan jatuh ke pangkuanku. “Duh, panas panas panas!” Aku reflek mengambil gelas itu dan langsung berdiri sambil mengusap celanaku yang basah. “Ya ampun, Shil.”                 Pak Dimas ikut berdiri lalu berlari menuju kamar mandi pribadinya dan beberapa detik kemudian kembali dengan handuk kecil di tangan. “Pakai ini buat ngeringin.” Pak Dimas menyerahkan handuk itu dan aku langsung balik badan lalu mulai mengusap bagian celanaku yang bacah dengan handuk itu.                 Duh, malu-maluin banget!                 Mana hari ini aku pakai celana bahan warna coklat muda, jadi kalau basah ya sudah pasti kelihatan. Duh, gimana,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN