12. Dieng 1

2511 Kata

                “Mbak Shila, kita udah sampai.” Mataku langsung terbuka lebar ketika merasakan lenganku ditepuk dua kali. “Eh, iya pak.” Pak Joko tersenyum ketika aku menoleh ke arahnya. Sepertinya aku langsung bangun begitu dibangunkan.                 Setelah Pak Joko keluar dari mobil, aku menoleh ke belakang dan ternyata Pak Dimas sudah tidak ada. Aku segera memakai kembali blazer yang kugunakan sebagai selimut, lalu buru-buru turun. ‘Dasar tukang tidur’                 Tiba-tiba saja, aku ingat sekelebat suara yang sempat aku dengar ketika tadi aku mulai memejamkan mata. Tapi, mengingat ketika bangun aku tidak menemukan apapun menyelimuti badanku -kecuali blazerku-, sepertinya apa yang aku rasakan tadi hanya halusinasi atau sekedar mimpi saja. “Tidurnya nyenyak, Shil?” perta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN