BAB : 22

2166 Kata

"Kenapa?” tanya Arland. "Dira ... Dira kesini,”  hebohnya. "Trus?” Masih memasang wajah santai. "Trus, trus ... ya kamu ngumpet lah. Gila aja kalau dia ngeliat kamu di sini dengan keadaan kaya gini. Pemikirannya kan rada-rada nggak beres." Kiran memaksa Arland untuk masuk ke kamarnya. "Itu, pakaian'mu mungkin udah kering,” tunjuknya ke arah jeans dan kemeja yang ada di kasur. "Dan jangan berisik,” tambahnya segera keluar dan mengunci pintu kamar. "Hoh ... semoga nggak ketahuan,” harapnya. "Kiran!!” Teriakan itu diiringi ketukan pintu. "Iya!” sahut Kiran segera membuka pintu. Tentunya dengan wajah yang ia ciptakan dengan serileks mungkin. Pintu terbuka, menampakkan sosok Dira yang seperti biasa. Ceria, heboh dan ... berisik. "Lama banget buka pintunya, lagi ngapain sih?" tanya D

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN