Mendapati dua orang sedang memandang aneh padanya dan Arland. Pertama, sobatnya sendiri. Kedua, malah dosennya. "Itu mulut bisa disaring dulu nggak, sih? Berbuat m***m ... dikira kita lagi ngapain,” umpat Kiran pada Dira yang memberikan tuduhan aneh. "Lo lagi pelukan," balas Dira cepat. "Memangnya pelukan itu berbuat m***m?" "Ya ... awalnya emang pelukan, tapi kita kan nggak tahu gimana endingnya." Kalau tak mengingat Dira adalah sahabatnya, mungkin saat ini ia sudah mencakar-cakar mulut rempong itu. Sementara Arland, dia malah santai menanggapi tuduhan itu. "Dasar! Otak mesum.” Leo hanya geleng-geleng kepala dengan tingkah Dira. "Astaga! Ini lo kenapa, Ki? Habis kecelakaan atau habis dirampok?" Ia baru menyadari ada perban yang menempel di dahi Kiran. "Gue jatoh,” ungkap Kiran.