Bab 23. Pekerjaan Kavi

1560 Kata

Melody menggigit bibirnya. Ia tak tahu harus menjawab apa atas pertanyaan Kavi. Ia berpikir sejenak, tetapi kemudian Kavi kembali melihat jalanan dan mereka akhirnya tiba di depan sebuah pasar yang cukup ramai. "Kamu pernah ke pasar?" tanya Kavi. "Ya, sering. Emang Kakak nggak pernah?" Melody menatap Kavi penuh tanya. "Nggak pernah masuk sih. Kalau ke kios yang di depan gini sering. Atau jajan di warung-warung sekitar pasar," jawab Kavi apa adanya. Melody tak heran. Kavi adalah anak orang kaya. Semua yang dibutuhkan oleh Kavi mungkin sudah disediakan oleh orang tuanya atau pembantu di rumahnya. "Jadi, ini pengalaman pertama Kakak masuk pasar?" tanya Melody. Kavi mengangguk. "Nggak belanja banyak, 'kan?" "Nggak usah. Buat seminggu ke depan aja mungkin. Kakak mau makan apa? Biar aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN