"Bima cuma jenguk aku, Kak." Melody menatap was-was Kavi yang bertampang marah, atau tak suka jika ia berdua saja dengan Bima. "Aku mau tahu apa yang terjadi sama Melody," timpal Bima seraya berdiri. Kavi mengangguk pelan. Setidaknya, Melody ada yang menemani di sini. Ia meletakkan tasnya di dekat kaki ranjang Melody. "Makasih udah jenguk Melo, tapi ini udah malam. Lebih baik kamu pulang. Aku bisa jaga istri aku." Bima tersenyum miring. "Apa benar kamu bisa jaga Melody? Udah berapa kali Melody digangguin sama kak Tasya? Dan kali ini ... sangat fatal!" Kavi mengepalkan tangannya. Ia tahu itu, ia pun tak ingin Melody disakiti oleh Tasya. "Aku pasti bisa jaga Melody lain kali." "Lain kali?" Bima melotot sempurna pada Kavi. Ia lalu menunjuk ke arah Melody yang hanya bisa menggeleng padany