Wajah Fani gusar saat Igor kembali ke apartemen dari luar bersama Gema. Apalagi setelah mendengar suara pintu kamar Gema yang ditutup. Membayangkan gadis cantik itu berjalan berdua dengan kekasih hatinya sangat membuatnya tersiksa. Igor duduk dengan santai di sampingnya sekarang. Lalu lanjut memainkan ponsel. “Ngapain pake antar-antar segala,” rutuk Fani. Igor diam saja. Dia sudah tahu Fani pasti akan marah. Fani menghentakkan kakinya di atas sofa. Dia kesal sekali. Tidak pernah rasanya dia semarah ini. Igor terus memainkan ponselnya tidak memperdulikan amarah Fani. Merasa tidak diacuhkan Igor, Fani merampas ponsel Igor lalu dilemparnya ke arah sofa lain. “Hei … come on,” decak Igor. Dia masih berusaha untuk tidak membalas amarah Fani. Igor lalu beranjak dari sofa menuju meja ker