Rencana perkemahan tetap dilanjutkan. Yuna tidak bisa ikut karena ia harus menyelesaikan kuliahnya dulu yang sudah di saat-saat paling kritis. Di area perkemahan yang terletak sebuah bukit pepohonan cendana yang tinggi dan tumbuh dengan baik. Beberapa orang sudah datang dan menyiapkan tenda mereka. Luna dan Cahya harus berpisah karena keduanya memiliki banyak pekerjaan sebagai senior. Luna selesai membangun tenda dan menyiapkan pembekalan miliknya sendiri. Tiba-tiba saja telinganya dengan akurat mendengar beberapa suara yang langsung membangkitkan niat membunuh yang selama ini sudah ia tahan. "Sayang...kamu ngeselin banget sih! Jangan peluk ah~~ " "Siapa suruh kamu sangat cantik,sayang." "Hahahah...cantik kan yang mana. Aku atau mantan kamu si Luna bodoh itu!?" "Ten
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari