BENTENGAN

1525 Kata

Runa membiarkan sentuhan lembut itu berdiam di atas punggung tangannya. Jantungnya serasa mau lepas. Ia sedikit melirik ke arah Abizar yang dengan cueknya hanya diam menatap ke depan. Apa maksudnya menyentuh tanganku? "Semalam hujan, jadi banyak batu dan batang pohon yang patah dan menghalangi jalan," Anin menoleh ke belakang. "Kalau ada guncangan guncangan, harap dimengerti. Ini bukan jalanan aspal." "Anin, asal cepat saja. Ini di belakang goncangan lumayan kencang," Daka terkekeh. "Pantatku tidak tahan lagi." Danis dan Anin tertawa. Sedangkan Runa hanya diam. Jangan cepat cepat. Mobil, melajulah selambat mungkin... Sekali lagi, mobil sedikit terguncang karena menggeleng dahan yang cukup besar. Runa merasakan kalau tubuhnya bergoyang ke arah Abizar sehingga membuatnya bersandar di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN