"Pak Gery! Ini tempat makan yang tadi Anda minta untuk dicuci." Ucapan salah satu office girl yang bekerja di kantornya, kembali terngiang dalam ingatan Gery. Lelaki yang saat ini sedang mengemudikan mobilnya itu, memutar kepala pada bangku tengah yang mana sebuah tempat makan milik Gea teronggok di sana. Gery jadi berpikir. Apa sebaiknya sekarang dia mendatangi rumah Gea dengan alasan mengembalikan tempat makan tersebut. Sekaligus meminta maaf dan merayu Gea agar tidak lagi marah padanya. Gery sendiri tidak mengerti kenapa dia merasa segalau ini hanya lantaran merasa sangat bersalah pada Gea. Apakah karena Gea adalah calon istrinya sehingga Gery merasa seperti seorang lelaki yang baru saja ketahuan selingkuh oleh pasangannya sampai membuat si wanita murka lalu mendiamkannya. Ya, Tuhan!