Satu tendangan singgah tepat di ulu hati. Gery meringis manahan nyeri. Kesempatan yang digunakan oleh Gea untuk mendorong Gery, membuat pria itu jatuh terguling di sisi sang istri. "Gea, kamu!" geram Gery kesal lantaran tidak pernah menyangka jika istrinya yang bar-bar akan menendangnya seperti ini. Gea panik. Antara takut dan merasa bersalah. Dia refleks saja tadi sebab dilanda kepanikan dengan tingkah laku Gery. Wanita itu bangun dari berbaringnya. Menatap Gery yang masih mengusap perutnya. "Mas, maaf." Gery melirik sinis pada Gea. "Tidak dimaafkan!" "Kamu sih maksa. Sudah aku bilang belum siap, kamunya nggak dengerin." "Sengaja kamu ingin melukai suamimu? Sudah siap jadi janda kamu kalau sampai terjadi sesuatu sama saya, hem?" Gea meringis melihat kemarahan Gery. "Makanya lain k