Nara terlonjak kaget dari tidurnya. Nara menatap kearah samping kanan, dan kirinya, sepi, tidak ada orang di dalam kamar. Hanya dia sendiri. Setetes air, jatuh membasahi punggung tangannya, membuat Nara tersentak kaget. Air yang berasal dari mana yang jatuh menimpa punggung tangannya? Nara meraba wajahnya, dan Nara tercekat mendapati wajahnya yang basah... tidak. Ini bukan basah oleh keringat, tapi basah oleh air mata. Nara menelan ludah kasar, mengusap wajahnya sampai kering menggunakan ujung baju dan punggung tangannya. Nara memejamkan mata takut. Mimpi... mimpi apaan yang dia alami barusan. Kenapa terlihat begitu nyata. Dan menyeramkan.... mengingat mimpinya tadi, tubuh Nara gemetar hebat. Wajahnya yang merah, pucat pasih dalam sekejap. "Esa...."panggil Nara dengan nada suara yang te