Ganti Orang
Dengan sangat kesalnya, Abhygael membanting semua barang-barang yang ada di dalam ruang kantornya. Betapa tidak, rencana untuk menikahi gadis pujaannya gagal total karena pilihan sang nenek kesayangannya. Jika saja neneknya tidak dalam kondisi kritis mungkin saja saat ini dia sudah menolaknya.
"Gadis itu sangat ramah, setia dan anggun, sebelum nenek pergi dari dunia ini, nenek ingin kau menikahinya dan bawalah dia tiggal dirumah yang telah dibangunkan kakek untukmu sebelum meninggal."
Abhygael teringat dengan mansion yang dibangun kakeknya sebelum meninggal karena kecelakaan. Rumah itu dipersiapkan kakeknya untuk dirinya dan calon isterinya kelak. Pria dengan tubuh atletis berusia 24 tahun dengan garis ketampanan yang menurun dari kakeknya Budiawan Pratama sudah merencanakan semuanya dengan pujaan hatinya Selena, namun kini hanyalah angan-angan belaka.
Di rumah kediaman Hendrinata, Leona gadis imut nan cantik yang dijodohkan dengan Abhygael menangis sesenggukan, gadis manis itu tak habis pikir bagaimana mungkin dirinya yang dipertaruhkan. Mengapa bukan kakaknya Adelia yang diusianya 24 tahun sudah layak menikah. Mengapa dirinya yang baru berusia 19 tahun harus dipaksa menikah dengan laki-laki yang tidak dikenalnya sama sekali. Kisah ini bagaikan cerita n****+ yang sering dibacanya tentang pernikahan paksa seorang anak pungut demi untuk melunasi hutang. atau jangan-jangan dia memang anak pungut ? Masa remajanya belum benar-benar dinikmatinya namun hari ini dia harus menelan pil pahit itu.
"Kau tak bisa menolaknya nak, kita sudah sangat berhutang budi pada mereka," suara ayahnya bagaikan pisau yang mengiris lubuk hatinya yang paling dalam.
"Kenapa bukan mbak Adel saja yah, kenapa harus aku yang menanggung segala hutang budi dan t***k bengek di rumah ini ? Aku masih remaja ayah. ini bukan kisah telenovela atau kisah Siti Nurbaya. Kan ada mbak Adel, setidaknya diusianya yang ke 24 tahun sudah layak menikah dan bukan aku."
"Adelia masih harus menyelesaikan kuliahnya, lagian dia sudah memiliki kekasih. Sedangkan dirimu hanya menghabiskan waktumu dengan membaca buku-buku yang tidak berguna itu."
"Apa bedanya aku dengan Adel ayah, apa aku ini anak pungut ? Kenapa aku selalu dibanding-bandingkan dengan mbak Adel ? Sebentar lagi aku akan kuliah juga, aku sudah diterima diperguruan tinggi."
"Ayah tak punya uang untuk membiayai kuliahmu, setidaknya dengan menikahi penerus Pratama Corporation kau bisa melanjutkan kuliah sesuka hatimu"
Renata ibunya yang dari tadi hanya diam mematung segera menghampiri Leona dan membelai kepalanya dengan lembut. "Dengar nak, kaulah yang dipilih nenek Melinda untuk mendampingi cucunya. Abhygael kini yatim piatu, kedua orang tuanya meninggal saat kecelakaan dua tahun silam, mungkin nenek Melinda melihat kebaikan dalam dirimu sehingga memilihmu dan bukan Adelia."
"Bersiaplah, sebentar malam keluarga Pratama akan berkunjung membicarakan lamaran dan pernikahan kalian," perintah ayahnya tak dapat ditolak. Hendrinata segera beranjak memasuki kamarnya. Ditinggalkannya Leona yang menangis sesenggukan dalam pelukan ibunya.
Sementara itu Abhygael sedang uring-uringan di dalam kamarnya, sebentar lagi dia harus pergi menemui calon isterinya. Pikirannya sedang kalut, dia sedang memikirkan sebuah ide untuk menggagalkan pernikahan itu. Panggilan telepon dari kekasihnya tak dihiraukannya. Ayo...berpikirlah...huft ! Abhygael semakin frustasi, dia akan ditemani paman dan tantenya untuk ke rumah Hendrinata.
Gedoran pintu kamarnya bahkan tak didengarnya sama sekali, akhirnya pintu kamarnya yang tidak terkunci dibuka begitu saja, nampaklah sahabat baiknya Regan. Ah..ini dia, Abhygael menemukan ide. Dengan gembira dia menarik tangan sahabatnya itu untuk duduk bersamanya diatas ranjangnya.
"Hanya kau yang bisa membantuku gan, tolong gantilah posisiku malam ini," Abhygael dengan penuh permohonan meminta sahabatnya menggantikannya dalam acara lamaran malam ini. Toh tak akan ada yang mengenalinya, karena wajahnya jarang terekspos media, dia baru saja kembali dari studinya di Amerika. Lagian demi keamanannya selama ini, dirinya jarang dipublikasi. Orang-orang hanya tahu namanya Abhygael Pratama namun tak ada yang tahu seperti apa wajahnya. Dia bagaikan misteri bagi kalangan orang, apalagi untuk lawan-lawan bisnisnya. Dia baru terhitung sebulan yang lalu megendalikan perusahaan yang ditinggalkan kakeknya, itupun dari balik layar. Selama ini yang mengendalikan perusahaanya adalah pamannya atas permintaan neneknya. Namun sekarang dia telah mengambil alih semuanya.
Regan terbengong-bengong, diayunkanya tangannya di wajah Abhygael "Apakah kau sehat ?"
"Sudah tentu aku sehat, aku berharap setelah melihatmu, wanita mata duitan yang bernama Leona itu mungkin saja membatalkan pernikahannya," Abhygael tersenyum sumringah. Sahabatnya itu bertubuh atletis sama dengannya namun kulitnya hitam dan tidak terlalu tampan. Abhygael sangat yakin jika Leona akan menolaknya.
Regan geleng-geleng kepala, dia sangat tahu jika kemauan sahabatnya ini tak bisa ditolak, apa mau dikata, dia sangat berhutang budi pada sahabatnya ini. Jika bukan uluran tangan Abhygael mungkin saja dia sekarang jadi gelandangan di kota Jakarta atau bahkan mungkin dia sudah jadi preman jalanan.
"Aku bersedia. tetapi kau harus ikut dengan kami, setidaknya kau harus melihat calon isterimu itu, siapa tau setelah melihatnya kau berubah pikiran."
Setelah memikirkan dengan matang usul Regan, akhirnya Abhygael bersedia ikut tapi dia memikirkan cara untuk menyamarkan wajahnya agar tak terlihat banyak orang. Dia memakai topeng tipis yang sering dia gunakan di Amerika. Topeng itu tak pernah lepas dari wajahnya. Selama kuliah di Amerika dia sering menggunakan topeng itu dan baru dilepasnya ketika tiba di apartemen. Tak ada yang tahu wajah tampannya, bahkan dia sering dicemooh teman kampusnya karena memiliki kulit wajah yang hitam berbeda dengan kulit tubuhnya yang putih bersih. Banyak yang mengatakan jika tubuhnya sengaja dioperasi plastik. Dan hanya Selenalah yang mau menjadi temannya di tengah-tengah cemoohan itu. Kedekatan mereka terhitung singkat, akhirnya tepat sebulan saling kenal mereka resmi menjadi sepasang kekasih.
Awalnya Selena yang merupakan seorang model cantik tidak mau berteman dengannya, tetapi melihat jika Abhygael tinggal di partemen mewah dan memiliki sebuah mobil mewah akhirnya mau saja berteman dengannya, dan tanpa sengaja ketika Selena secara tak sengaja melihat wajah asli Abhygael ketika berkunjung ke Apartemen langsung terpesona. Namun untuk menutupinya dia pura-pura tak tahu wajah asli Abhigael. Dan Abhygael pun merasa jika Selena adalah wanita cantik yang sangat tulus. Merekapun merencanakan pernikahan setelah kembali ke Indonesia.
Ketukan dipintu membuyarkan lamunan Abhygael. "Apa kalian sudah siap ?" terdengar suara tante Yolan dari balik pintu.
Keduanya bergegas keluar, sebelum mereka berangkat. Abhygael menyampaikan kepada Paman dan tantenya soal pertukaran sementara itu, awalnya pamannya tak setuju.
"Kenapa harus ganti orang ? toh wajahmu yang sekarang saja bisa menunjukkan jika dirimu tidak tampan," protes paman Julit.
Dengan bujukan dan segala pertimbangan akhirnya paman dan tantenya mengalah, mereka berempat menuju kediaman Hendrinata. Tak lupa mereka membawa beberapa kotak perhiasan yang sengaja dipilihkan nenek Melinda sebelum masuk Rumah Sakit. Melihat banyaknya kotak perhiasan itu Abhygael semakin yakin jika keluarga Hendrinata adalah tipe keluarga mata duitan.
Dia sangat tidak menyangka jika rumah yang mereka tuju ternyata terbilang sangat sederhana, jauh dari kata mewah. Abhygael sempat ragu, namun pamannya meyakinkan jika inilah rumah yang dituju. Mobil diparkir di pinggir jalan, keempatnya turun memasuki halaman rumah yang tidak begitu luas. Sangat sederhana namun terlihat bersih dan rapi. Abhygael mencoba menerka seperti apa wajah calon isterinya itu ?
Kedatangan mereka segera disambut keluarga Hendrinata, nampak kursi sofa dan sebuah lemari kuno tertata rapi di ruang yang sederhana itu. Nampak seorang laki-laki paruh baya, seorang ibu dan seorang gadis cantik berdiri menyambut mereka. Abhygael terbengong, cantik juga, apakah ini calon isterinya ? Ah..persetan toh dia punya Selena.