Bagian Keduapuluhdua

1199 Kata
Seannu meminta izin kepada yang lain untuk tidur dengan Chloe. Maksud Seannu benar - benar tidur . Bukan dalam arti kata lain . Tapi Gibran tetaplah seorang Gibran . Dia tidak akan puas jika tidak berperilaku buruk pada Seannu . Seperti tadi contohnya .   "Kau benar - benar harus tidur , Sean . Besok akan jadi perjalanan yang cukup panjang . "   Seannu dan Chloe memandang Gibran bersamaan . Dengan tatapan bertanya , apa yang di maksud dengan kata - kata yang keluar dari mulut Gibran .   "Aku hanya memperingatkan , siapa tau jika kalian tidur berdua jadi tidak akan bisa tidur  ." Seann mendengus , "kau juga jangan tidur . Jaga Kia. Dia akan tidur sendiri ." "Aku tidak apa - apa tidur sendiri , bisanya juga aku sendiri ." "Jangan bilang , kau ingin aku temani . " Gibran berceloteh lalu meminum minumannya cepat .   Kia memukul lengan Gibran keras sampai mengaduh , "apa sih ?" "Hei . Lib , tidak terjadi apa - apa pada mereka saat perjalanan ke  sini 'kan ?" Libio, nama prajurit lain yang datang bersama Girban. Dia menggeleng , "tapi mereka sering berduaan sekarang ." Gibran dan Kia kaget . "Berdua apanya , kita selalu berempat ." Seru Kia cepat Chloe terkekeh , "sepertinya aku baru saja mendapati muka Kia yang memerah ." Seannu ikut terkekeh lalu merangkul Chloe , "kata Gibran , jika dia sedang berdua dengan Kia , dia beralasan untuk melindungi Kia ." Chloe tertawa kecil , "lukamu bagaimana , Sean? " Seannu mengangguk , "lebih baik ." "Kau benar , Sean. Aku berdekatan dengannya hanya untuk melindunginya , " Gibran berdeham , "dia satu - satunya perempuan di kelompok kami. Asal kau tau ." ---- "Chloe, hari ini belum berganti sejak kita merangkak di dinding kan? " Dagu Seannu bergerak di puncak kepala Chloe. Mereka memutuskan untuk masuk tenda setelah obrolan dari yang lainnya sudah tidak jelas ujungnya. Kini, Seannu sedang memeluk erat Chloe dari belakang.  Chloe beralasan tidak mau menyentuh punggung Seannu. Karena itu , Chloe memunggunginya . "Hem , kau mau bilang apa waktu di atas sana ?" Seannu mendengus sebal , "bisakah kau melihatku saat kita sedang berbicara, Chloe ?" Chloe tersenyum. Lantas membalikkan tubuhnya menghadap Seannu. Dia tidak memeluk Seannu seperti biasanya. Dia takut Seannu kesakitan . "Kau benar - benar tidak mengingatnya ?" Seannu bertanya sambil menatap mata Chloe yang terus menerus menatapnya bingung. "Bisa tidak kau tidak usah berbelat - belit. Katakan saja apa yang mau kau katakan, Sean ." Seanu terkekeh mendengar kalimat cepat yang keluar dari mulut Chloe. Dia bahkan bisa membuatnya tertawa hanya dengan berbicara .  "Aku hanya mengingatkanmu lagi , Chloe . Dan kau seperti benar - benar lupa ." Chloe berusaha mengingatnya , tapi hasilnya nihil . "Beri aku satu petunjuk ." Chloe memohon pada Seannu untuk memberikan satu clue yang bisa membuatnya mengingat apa yang dia lupakan .  Seannu nampak berpikir tentang clue yang di minta Chloe . Dia tidak ingin Chloe dengan cepat menebaknya . Tapi dia juga sangat gemas ingin memberi tahu ada apa dengan hari ini . "Cepatlah , Sean . Kau ingin membuatku mati penasaran ?" Seannu tertawa kecil , "tidak akan ada yang mati karena penasaran, Chloe ." Chloe melotot , "jika aku penasaran dengan apa yang kau maksud lalu aku terkena serangan jantung , itu artinya aku mati karena rasa penasaran Sean ." Seannu tertawa memegangi perutnya , Chloe benar - benar mengucapkan kalimat sepanjang itu dengan cepat . "Baiklah , jika kau ingat , hari ini tepat tiga tahun kita berpisah ." Chloe mengingatnya dengan sangat jelas . Di mana Seannu tidak datang ke tempat yang sudah di janjikan sejak masih kecil itu. Tempat di bawah pohon di kotanya dan selalu menjadi tempat bermain mereka . Dan Seannu memberikan tanggal ulang tahun untuk Chloe pada saat usia yang muda . Dan  ini sudah tiga tahun . Itu berarti "Kau mengingatnya ?" Seannu melihat Chloe yang menatapnya . Chloe mengangguk. Dia benar - benar sangat amat mengingatnya . "Maaf , Sean. Aku sudah melupakannya sejak dua tahun yang lalu ." Seannu mengerutkan dahinya menatap Chloe yang berkaca - kaca dan sekarang tenggelam di d**a Seannu . "Kenapa kau melupakannya , Chloe ?" Chloe menggeleng di d**a Seannu yang mulai terasa basah . Seannu mengusap rambut Chloe lembut dan penuh rasa sayang . Seannu membiarkan Chloe menangis di dadanya . Tapi tidak banyak waktu yang tersisa .  "Chloe dengar ," Seannu mendongkakkan wajah Chloe untuk menatapnya Seannu baru kali ini melihat Chloe yang selalu ceria menangis sampai tersedu. "Aku tidak melupakannya setiap tahun . Hanya tahun saat kita berpisah itu adalah tahun di mana aku harus melindungi kota yang ada kau di dalamnya ." Seannu mengusap air mata Chloe yang masih saja mengalir walaupun sudah bertatapan dengan Seannu . "Selamat ulang tahun , Chloe ." Chloe terisak lalu beringsut memeluk Seannu erat , dan melupakan jika punggung Seannu terluka . "Auu . . " Seannu meringis spontan . Chloe melepaskan pelukannya , "maaf Sean , aku lupa kau sedang terluka ." Seannu terkekeh , lalu memeluk Chloe . "Aku tidak punya kue untuk merayakannya seperti di kota kita ." Chloe sudah berhenti menangis , "aku tau ." Seannu terkekeh pelan . "Tapi kau tau , aku selalu berdoa ketika aku jauh darimu dan mengucapkan selamat untukmu yang terus bertambah usia ." Chloe mengangguk , menjauhkan diri dari Seannu lalu menatapnya . "Aku sudah enam belas , jika kau tidak salah hitung ."  "Salah hitung ?" Tanya Seannu bingung Chloe menarik nafasnya lalu beralih menatap atap tenda yang sepertinya tertiup angin karena bergoyang pelan . "Aku dan kau tidak tau pasti berapa umurku . Dan yang kau tau pasti perkataan ibuku tidak bisa di percaya . Dia kan begitu orangnya ." Seannu mengikuti cara tidur Chloe saat ini . Mereka sama - sama menatap atap tenda dengan ujung  berbentuk piramida itu . "Ya , dan aku harap kau seumuran denganku ." Kini Seannu di tatap oleh Chloe , "kenapa ?" Seannu balik menatap Chloe , "aku akan menikahimu ketika umur kita sama ." Chloe membuang nafasnya , "jadi jika perbedaan umur kita seperti sekarang kau tidak akan menikahiku ?" Seannu tertawa kecil , "tentu saja akan menikahimu . Hanya saja jika umur kita sama saat ini , aku akan menikahimu sekarang juga ." Chloe terkekeh lalu menatap Seannu . Belum sempat mengucapkan kata - kata dari mulut Chloe , bibirnya sudah di bungkam oleh bibir Seannu . Mengelumatnya pelan dan lembut . Seakan ini adalah ciuman pertama mereka . Begitu lama dan sedikit basah . "Seanhh ," Chloe sedikit mendesah ketika tangan Sean ada di tekuknya dan Sean sendiri sudah ada di atas Chloe . Chloe memeluk Seannu , mempererat ciumannya .  Seannu menatap Chloe yang sudah lelah karena ciumannya , "aku akan bertanya sekarang ." Chloe menatap Seannu dalam , "bertanya apa ?" Seannu tersenyum , "maukah kau menikah denganku ?" Chloe tertawa kecil , "aku kira kau akan bertanya apa ." "Apa yang kau harapkan ?" Chloe menggeleng lantas menggeser badannya menyediakan tempat untuk Seannu . Seannu mengerti dan tidur di sebelah Chloe . "Tidak ada ." Jawab Chloe untuk pertanyaan Sean "Jadi , kau mau atau tidak ?" Seannu memaksa Chloe untuk memberikan jawabannya . "Tentu saja mau . Tapi bukankah ayahmu meminta kita pulang dengan selamat dan setelahnya aku akan cantik dengan gaun pengantin ?"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN