Bagian Kesepuluh

1027 Kata
Chloe berjalan turun ditemani Seannu menuju tempat Gustof dan anggota keluarga yang lain. Chloe sudah melihat ibu dan kakak kakaknya yang berbincang tidak nyaman bersama keluarga lainya. "Ibu, kamu baik baik saja?" Chloe datang tanpa izin untuk memeluk atau bahkan menyentuhnya. Ibunya mengangguk lalu menatap Seannu yang mengenakan seragam prajurit lengkapnya. Ibunya tersenyum senang saat Seannu mengangguk memberi hormat. "Seannu, apa kabar?" Ibunya langsung mengeluarkan tangan hangat Seannu meski pun seannu tidak berniat berjabat tangan dengan Chloe, karena dia sudah tahu bagaimana berhubungan dengan gadis yang sekarang menjadi prioritasnya. "Baik, ibu." Seannu membalas singkat pertanyaan ibu Chloe. "Lihat Kalista dan Indira. Mereka seumuran denganmu, Sean." Kedua kakaknya Chloe tersipu malu malu diperkenalkan begitu saja oleh sang ibu. Mereka bercengkerama Sewajarnya orang yang sudah lama tidak berjumpa. Kedua kakaknya juga pernah mendapat kesempatan bagus manny lengan Seannu padahal terlihat sekali Seannu tidak nyaman dengan itu. "Aku ada urusan lagi. Aku harus pergi." Seannu berpamitan pada ibu dan kedua kakaknya Chloe kemudian pindah Chloe berniat pamit pula. Tapi Chloe mendengar bisikan dari Seannu. 'Kau tahu kan, bagaimana spesialnya kau untukku? Jadi jaga dirimu. ' Chloe tersenyum memandang Seannu yang sudah menjauhkan bibirnya dari dekat telinga Chloe. Tapi senyum Chloe luntur kompilasi Seannu mengecup pipinya. Bukan luntur karena tidak dapat dikembalikan luntur karena tergantikan dengan ekspresi kaget. Tentu saja, semua orang di sini juga terkaget dengan kejadian yang seharusnya Chloe yang mengalaminya. Semua orang terkesiap. Seannu terkekeh lalu mengusap lengan Chloe sebelum pamit. "Sampai jumpa lagi, Chloe." Chloe diam tidak menjawab dan tidak melihat Arah kepergian Seannu yang lalu pergi sambil terkekeh. Sialnya, Chloe malu. Dan yang Chloe yakini, mengizinkan pasti akan bertanya -tanya tentang hal ini. "Chloe, kenapa Sean melakukan seperti itu padamu?" Benar bukan? Dia langsung di cecar dengan pertanyaan yang ada bahkan harus bertanya kenapa Seannu berperilaku seperti itu terhadap dirinya. Chloe menggeleng, "aku tidak tahu ibu." "Seharusnya yang menggantikan itu aku, bukan kau!" Seru kakaknya yang pertama, Kalista "Dan aku juga!" Indira, kakak bertemu menimpali " Dari kapan kalian bertemu? Dan kau petugas medis? Bisa apa kau?" Chloe menghembuskan nafasnya jengah. Tapi dia tidak bisa muak pada keluarga sendiri bukan? Oleh karena itu, Chloe menjawab pertanyaan dengan lembut. "Aku bertemu saat masuk ke gedung ini. Dan iya, aku sekarang petugas medis seperti yang ibu dan kakak lihat." Tentu saja mereka bisa menebaknya karena pakaian yang digunakan oleh Chloe adalah pakaian khas untuk tenaga medis. "Bagaimana mungkin ?!" Ibunya masih belum mempercayai itu "Chloe menolong beberapa orang di sini. Dan dia diterima oleh orang-orang dengan ilmu kedokteran tinggi dan tentu saja dia di angkat dan ditawarkan menjadi tenaga medis karena dia memiliki kemampuan." Itu adalah Gustof. Chloe akan meminta bantuannya pada waktu yang tepat. "Hih, jadi apa yang akan kita lakukan selain berdiam diri di sini?" "Kau pasti tahu sesuatu Chloe." Kedua kakaknya sangat menuntutnya dengan menyatakan seakan Chloe tau segalanya. “Aku tidak tahu apa- apa. Sebaiknya kita beristirahat dulu. ” |||| Dentuman besar itu membuat Chloe terbangun. Semua orang yang tinggal di gedung yang sama menjadi rumit dan sulit. Chloe terduduk lalu melihat Gustof juga perumahan. Apakah mungkin sekarang saatnya untuk lari dari tempat ini? Para prajurit bersiaga di depan gerbang. Mungkin akan ada banjir darah di sana mengingat dentuman yang besar terjadi sebelumnya. Sialnya, Chloe sangat mengkhawatirkan Seannu. Tidak lama dari situ, Seannu muncul dengan darah di pelipisnya. "Kau ikut aku." Dia berkata sambil menarik tangan Chloe. Tidak menggubris apa pun teriakan yang ada di belakang mereka. Masih banyak yang lain selain ibu dan peternakan. Setelah cukup aman dilorong yang sepi, Seannu berhenti dan menatap Chloe dalam. “Kau tidak apa- apa? Kau berdarah. " Chloe sangat tidak tahan dengan darah yang keluar dari tubuh seseorang. Selain dari tubuh Seannu. "Aku baik-baik saja. Dengar, tinggalkan lagi ada rapat. Dan besar kemungkinan Anda akan ada di diterbitkan. Dan ingat kata kataku. Jangan pernah kamu ikut andil dalam misi. Anda harus tetap di sini. Tetap hidup dan tetap bernafas. ” Seannu terengah setelah menjelaskan apa yang ada di pikirannya. “Misi? Maksudmu? " Seannu mengangguk, “Aku akan bergabung dalam misi mencari bantuan. Dan kau jangan mengajak dirimu untuk ikut atau bergabung dalam tim. Kau harus melakukannya. " "Tapi kenapa?" “Aku tidak ingin kau ikut, Chloe. Disini tepat yang aman. Semua prajurit akan mempertahankan gedung sementara aku dan tim mencari bantuan lain. ” Chloe bersusah payah menghabiskan ludahnya. “Kau juga bisa dalam bahaya jika ikut. Dan aku tidak bisa melindungimu seutuhnya. " Chloe bergeming. "Tapi kau juga akan dalam bahaya, Sean." Seannu mengangguk. “Aku tahu. Biarkan aku saja yang ada di dalam bahaya. Asal kau jangan.” Chloe mendengus, “sejak kapan kau menjadi egois seperti ini, Sean?” Seannu mengernyit, “apa maksudmu?” “Kau tahu kabarku sejak satu tahun yang lalu. Kau tahu kehidupanku sejak setahun yang lalu. Kau bisa tahu bagaimana aku menjalani hidup. Tapi aku tidak. Itu egois, Seannu. Seannu menggenggam tangan Chloe lembut, “maafkan aku. Untuk yang sekarang aku tidak ingin kau dalam bahaya.” Chloe menggeleng, “aku ingin ikut denganmu. Aku akan mengajukan diriku.” Seannu mendesah jengah. “Chloe. Aku mohon. Diamlah di sini dan tunggu aku kembali.” “Bagaimana kau tahu kau akan kembali dengan selamat?” cerca Chloe. Seannu bergeming. “Bagaimana jika teman temanmu yang lain saja yang bisa kembali sedangkan kau tidak bisa kembali? Atau bahkan mati?” “Chloe.” “Aku akan ikut bagaimana pun caranya. Aku juga sudah berkembang menjadi anak yang bisa diandalkan, Seannu.” Seannu membuang nafas kasarnya. “Baiklah. Tapi kau harus berjanji saat kau di sana jangan berada jauh dari jangkauanku.” Chloe mengangguk. “Dan satu lagi, di luar sana akan sangat berbahaya. Selagi dalam perjalanan, aku kan mengajarkanmu beberapa teknik bela diri dan menembak. Kau paham?” Chloe mengangguk lagi, “baik, guru.” Walaupun Chloe tersenyum saat berhadapan dengan Seannu. Dirinya justru sangat takut dan penasaran dalam keadaan yang berbarengan. Dan yang Chloe tahu, meskipun Chloe mengatakan janji itu, Seannu sangatlah kesal karena Chloe sangat keras kepala. Chloe hanya perlu mempersiapkan diri. Menghadiri rapat dan tentu saja berjuang lagi. Dan sudah di tetapkan. Sepuluh orang prajurit dan lima orang tenaga medis akan mencari bantuan keluar benteng pertahanan. Melewati dinding kebebasan dan mencari bantuan. Chloe berdoa agar semua bisa dilancarkan dan juga tentu saja bisa pulang dengan selamat. Satu lagi, kotanya juga akan selamat. Setelah ini, Chloe berharap, tidak akan lagi ada getaran di bawah bumi selain pergeseran lapisan bumi. Dan tidak ada lagi bola api yang dilemparkan ke kotanya selain kembang api merayakan kesejahteraan kota di atas langit.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN