Bagian Keduapuluhlima

1019 Kata
Chloe memutuskan untuk mengambil jalur ke arah kanan . Karena tangan kanan lebih baik dari tangan kiri . itu menurutnya . "Kalau aku menuju jebakan , jangan pernah salahkan aku . Kalian sudah setuju dengan perjanjian itu . Tidak bisa di ganggu gugat lagi . " Chloe masih saja membahas tentang hal yang sama. Padahal perjalanannya masih sangat panjang . Kemungkinannya mereka akan sampai pada waktu sore atau bahkan malam . "Kau sudah mengatakan itu beberapa kali , Chloe . " Kia menyahutinya sambil mengeluh . Chloe yang melihat Kia terduduk langsung menghampirinya . "Kenapa dengan kakimu ?" Gibran dan Seannu sedikit memberikan privasi pada kedua perempuan itu . Termasuk kedua orang lainnya juga . Mereka pergi sedikit menjauh karena Kia mempunyai luka di sekitar betisnya . Dan yang di pegangi Kia itu adalah paha atas mendekati pinggang sampingnya . "Kau terluka ? Sejak kapan ? " Chloe melihat luka di paha Kia karena dia sedikit membuka pahanya . "Sepertinya ketika aku turun dari dinding . Sejak saat itu, bagian pahaku sakit . Tapi tidak sesakit sekarang . Rasanya seperti terbakar . " Chloe mengeluarkan m****n dan menyedotnya sedikit dengan jarum suntik . "Ini akan mengurangi sakitnya - " Chloe menghentikan penjelasannya dia lupa jika Kia adalah satu bidang dengannya . "Maaf , aku terbiasa menjelaskan pada pasien . " Kia tersenyum , "kau cepat belajar , Chloe . Aku bahkan tidak menjelaskan detai seperti itu . " Chloe mengangguk lalu menyuntikkan itu pada tubuh Kia . "Aku hanya harus bertahan sampai matahari tenggelam . Dan aku punya rahasia yang akan kuberitahukan padamu saja . " Kia sedikit berbisik. "Kau memberitahukan kepadaku rahasiamu , itu bukan rahasiamu lagi , Kia ." Chloe membalas obrolan itu sambil berbisik juga . "Iya. Ini akan menjadi rahasia diantara aku dan kau . Kita ." Kia meyakinkan Chloe agar mau mendengar rahasianya . "Kalian sudah selesai ?" Gibran sudah berteriak . "Sebentar lagi . " "Cepat katakan ," Chloe tidak sabar juga sebenarnya . "Aku punya seorang teman di Beatrix . " Kia berbisik cepat di telinga Chloe . "Apa ?!" Chloe refleks berteriak . Seannu dan Gibran berlari mendekati . "Aku akan menjelaskannya nanti . " Kata Kia pelan "Ada apa ? Kenapa Chloe berteriak tadi ?" Chloe berdiri , "aku sudah menyuntikkan penahan rasa sakit padanya. Mungkin obatnya akan hilang setelah malam datang . Kita harus segera masuk ke dalam kota . " Chloe bergegas berjalan menggandeng satu prajurit dan satu perawat lainnya bersama dia dan berjalan cepat meninggalkan Seannu , Gibran dan tentu saja Kia di belakangnya . "Chloe , aku rasa kita harus menunggu mereka . " Seru satu perawat yang sedang dia gandeng . "Baiklah , kita berjalan santai . " kata Chloe memelankan langkahnya yang tadi sempat terburu - buru dan jalan cepat . - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Chloe sudah berada di ujung hutan dan berhadapan langsung dengan benteng  kota Beatrix. Dan bisa Chloe lihat banyak penjaga yang menajga benteng itu. Di atas benteng banyak sekali penjaga yang berjaga mondar - mandir mengintai dan berjaga . "Kekuatan dari keamanan kota ini bernilai sembilan puluh tujuh persen ." Gibran mengatakan apa yang sedang dia amati . "Aku juga berharap kita mengetahui berapa banyak penjaga yang berjaga di atas sana. " Kia berceloteh asal. "Walaupun kita mengetahui berapa banyak , apa kita bisa masuk ke sana ?" Itu pertanyaan Seannu pada Kia yang seenaknya berceloteh tadi . Kia mendengus kecil , "jadi apa yang kau rencanakan sejak awal , Chloe ?" Chloe berdeham , "aku akan menemui pimpinan kota ." Gibran berdecak , "kita senua tau iturencana utamanya , Chloe . Hanya saja bagaimana kita melakukannya ?" Chloe memukul lengan Gibran keras sampai Gibran mengaduh dibuatnya . "Dengar dulu , aku belum selesai berbicara . " Seannu terkekeh melihat Gibran yang mengusap - ngusap lengannya yang kena pukulan dari Chloe tadi . "Kau masih ingat tentang mengalihkan perhatian ?" Chloe bertanya pada semua orang . Dan balasannya membuat Chloe ikut mengangguk . "Kemarin kita berusaha mengalihkan perhatian mereka ," tunjuk Chloe pada tentara dan prajurit di atas sana "Kau gila , Chloe . " Seruan dari Gibran yang mewakili seruan yang akan di keluarkan dari mulut Seannu . "Iya. Aku gila dengan semua tentang ini . Tentang perang dan tentang mencari sekutu . " Chloe memelankan suaranya . "Tapi itu satu - satunya cara untuk bisa bertemu dengan pimpinan kota selain berbuat janji atau pun apapun dengan lambat . " Chloe sudah frustasi dengan hal semacam ini  . Negosiasi dan apapun itu . Seannu melambaikan tangan untuk menarik perhatian Chloe . "Bagaimana cara menarik perhatian mereka ? " Seannu berbicara pelan seakan menyemangati Chloe dan mendukung keyakinan Chloe . "Sean , kau benar  - benar akan melakukannya ?" Gibran bertanya heran . "Aku sudah bilang sebelumnya , Gibs . Kita akan membuat pimpinan turun menemui kita bukan kita yang mengejar dia d atas . " Chloe meyakinkan Gibran yang terus menerus meragukan keputusan yang Chloe ambil . "Tapi kita tidak tau apa yang di cari pimpinan agar dia turun menemui kita . " Gibran membalas lagi perkataan Chloe yang sangat tidak masuk akal . "Chloe jangan bilang - " Chloe memotong pembicaraan yang akan Kia katakan , "aku akan mempercayakan ini padamu , Kia . Aku rasa , dia akan bisa membantu rencanaku . Dan terima kasih sudah memberikan aku petunjuk bagaimana aku harus melanjutkan rencana ini . " "Apa yang dia maksud , Ki ?" Gibran bertanya karena benar - benar tidak tau apa yang di maksud kedua perempuan di depannya . "Kia mempunyai teman di kota Beatrix dan temannya adalah seorang anak dari ayah yang berprofesi sebagai dokter di kota Beatrix . " "Dan apa yang kau akan lakukan dengan temannya Kia ?" Chloe menelan ludahnya , "dokter itu adalah yang menangani kematian ayah dan ibu sang pemimpin kota . " Gibran dan Seannu benar - benar tau , apa yang membuat Chloe terperanjat saat mengobati kaki milik Kia .
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN