Bagian Keduapuluhempat

1104 Kata
Chloe mendesah pelan . Orva benar - benar menyembunyikan sesuatu darinya . "Apa yang di lakukan James ?" Semua orang yang berada di dekat Chloe meliriknya dan Orva bergantian . "Apa maksudmu , Chloe ?"  Seannu bertanya untuk meminta kejelasan . "Orva , bagaimana keadaan di sana setelah ada James ?" Chloe tidak menanggapi Seannu. Dia lebih fokus pada Orva yang terlihat santai dan seolah bebannya tidak ada di tubuhnya . "Bukankah aku sudah bilang , Chloe . James dan para tentaranya sangat memperkuat gedung. Dan tentu saja orang - orang kota sangat berharap banyak . " "Orva . Kau benar - benar sangat mengejutkanku ." Seannu dan yang lainnya masih saja tidak paham dengan apa yang di maksud oleh Chloe. Andai saja Seannu punya kekuatan membaca pikiran , mungkin dia tidak akan resah seperti sekarang . "Katakan yang sebenarnya , Orva ." Orva menghembuskan nafasnya pelan , wajahnya berubah menjadi sangat serius . "James mengambil alih kekuasaan , kapten dan jendral di sini tidak bisa bertindak untuk menghentikannya. Tapi perang sudah mereda saat James mulai memimpin perang ini . " Orva sedikit berbisik , mungkin ada salah satu anak buah James di sana bersama dengan Orva yang sedang mendengarkan . "Seannu berjanji sesuatu pada ayahnya June. " Chloe mengabaikan Seannu yang menyenggol lengannya , "kemungkinan mereka akan sampai dalam beberapa hari . Jaga diri dan tolong jaga keluargaku dan tentu saja semua orang ." Orva terlihat mengangguk , lalu menatap Chloe terkejut . "Tunggu. Ayahnya June? Jangan bilang June yang - " Seannu dan Chloe mengangguk sebelum Orva menyelesaikan kalimatnya . Tentu saja Orva sudah tau. Ayahnya June yang sudah lama di kenalnya dalam selembaran kertas yang berseliweran di mana - mana . Si pemberotak dan pengkhianat dari kota Mubarak yang hampir membantai seluruh warga kota Amour dan Beatrix yang menghalani jalannya . "Bagaimana kau bertemu dengannya ?" Orva sangat amat penasaran bagaimana mereka bisa selamat dan bisa bernegosiasi untuk membantu kotanya . "Sangat panjang , tidak akan sempat jika harus di ceritakan sekarang . Kau harus menghubungi Jendral tertinggi , dan katakan jika dia akan datang untuk membantu. Jangan sampai dia merubat keributan ." Kalimat panjang itu datang dari mulut Seannu yang mengambil alih layar dengan wajah Orva di sana . Orva mengangguk mengerti . Jika kedua orang seperti James dan dia di satukan mungkin akan terjadi peperangan di lingkungan ini sendiri. Dan Orva harus mencegahnya. Salah satu usahanya adalah memberitahu dulu atasannya . "Kabari aku jika terjadi sesuatu ." Kata Chloe yang merebut lagi layar itu . Orva lagi - lagi mengangguk . "Aku menuju kota Beatrix yang punya akses cepat ke sana. Kemungkinannya , tim Beatrix akan sampai dulu ke sana dari pada June dan ayahnya . " Chloe yakin sekali jika Beatrix akan dengan mudah memberikan perintah untuk menolong Clinton . Layar itu mati . "Kau sangat yakin sekali jika Beatrix akan menyetujui kesepakatan kita ?" Gibran kembali berbicara dengan wibawanya. Chloe memasukkan layar itu ke dalam tasnya. "Kita mencoba melakukan yang terbaik. Dan aku mendengar jika Beatrix memiliki kepala kota masih muda. Dan tentu saja pemikirannya masih sangat polos . Kita harus memanfaatkan itu , bukan ?" Gibran menatap Chloe , "ya . Dan yang aku dengar kepala kota Beatrix sangat sulit di temui jika tidak ada kepentingan khusus dan tidak ada perjanjian sebelumnya . " "Kita akan pancing dia untuk turun ke arah kita . Bukan kita yang meminta ke atas , Gibs ." Semua orang mengerutkan keningnya saat Chloe tersenyumseakan kemenangan sudah di depan mata . Tapi mereka tidak mengerti apa yang akan di lakukan Chloe dan rencananya . "Aku akan memberitahukan rencanaku dalam perjalanan . " Chloe menggendong lagi tasnya lalu mulai beranjak berjalan lagi . "Aku rasa dia akan menjadi penerus wali kota kita yang tampak bodoh itu , " kata Gibran kepada Sean yang menyusul Chloe di depannya . Seannu terkekeh , "itu ayahmu sendiri , Gibs ." Kia terlonjak kaget mengetahui kenyataan jika Gibran adalah anak dari wali kota yang kotanya di tinggali olehnya selama lebih dari dua puluh tahun . "Kau belum memberitahunya , Gibs ?" Seannu menggaruk tekuknya , "nanti rencananya . Tapi kau menggalakannya tentu saja." Gibran merangkul Kia , "akan aku jelaskan saat di perjalanan, Ki ." Chloe yang mendengar itu terkekeh , "apa itu panggilan sayangmu untuk Kia ?" Yang lainnya ikut tertawa . "Kau tidak mendapat panggilan dari Seannu ? Sangat tidak romantis ." Chloe menunjuk Kia , "jadi apakah pikiranku benar ?" Apapun yang ada di pikiran Chloe adalah tentang kebersamaan mereka menandakan bahwa mereka tengah dekat dan mungkin sudah lebih dari dekat .   Kia dan Gibran saling menatap dan langsung tersenyum . Ah yang benar saja . Bukankah itu kabar baik . "Kalian benar - benar - " Chloe menggeleng, "sejak kapan ?" Chloe benar - benar penasaran , mereka baru berpisah sehari yang lalu dan Chloe mendapat berita ini .  Sungguh tidak di duga sama sekali . "Aku membayangkan kau menjadi ibu dan kau menjadi ayah ." Chloe bersemangat sekali menunjuk mereka bergantian . Gibran mendengus , "sejak kapan aku jadi ayahmu ?" "Sejak hari ini ," Chloe tertawa . Chloe merasa , dia tidak bisa tertawa lepas seperti ini lagi . Maka dari itu , Chloe harus memuaskan dirinya sendiri sekarang  .  Seannu ikut tersenyum dan benar - benar senang melihat Chloe tertawa lepas seperti itu . Walaupun di wajahnya ada sedikit luka , itu tidak merubah pandangan Seannu pada Chloe . Dia cantik . Apa adanya . Lalu senyumnya luntur ketika mengingat bahwa dirinya menjanjikan sesuatu untuk keselamatan Chloe pada seseorang yang benar - benar menguras isi hatinya . "Tunggu , setelah ini jalan mana ?" Sahut Chloe saat menemukan cabang jalan Semua menatap jalan itu . Masih sama . Di depannya masih hutan . "Sean, apa kau di beritahu jalan mana yang harus kita tempuh ?" Chloe bertanya pada Seannu yang masih saja dalam lamunannya. "Seannu . " Seakan teriakkan dari Chloe tidak berlaku , Seannu masih diam tanpa menghiraukan apa yang sedang di bicarakan. "Kau ada masalah , bung ?" Pada akhirnya , tepukan dari gibran mampu menyadarkan Seannu dari lamunannya . Seannu menanggah menatap Chloe yang menatapnya bingung . "Aku hanya di beritahu untuk mengikuti felling . " Seannu menjawab pertanyaan yang di ulang oleh Kia . "Chloe baik dalam hal ini ." Chloe menggeleng , "aku tidak merasakan apapun . Apa kita harus diam dulu untuk sementara waktu ?" Gibran menggeleng , "hari sudah mulai sore , Chloe . Kau harus cepat memilih . " "Tapi bagaimana jika aku salah memilih dan membahayakan kita semua ?" Chloe memelankan suaranya tidak yakin . Fellingnya tidak merasakan apapun . "Kami akan mengikuti semua keputusanmu , Chloe ."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN