17

1092 Kata

Maaf banyak typo Happy read Sebisa mungkin, Bulan ogah menatap kearah Pelangi dan Damar yang ada di seberangnya saat ini. Wajar pengantin baru terlihat mesra, tapi entah kenapa melihat Damar dan Kakaknya yang bermesraan saat ini, rasanya Bulan mau muntah, mual, jijik apapun sebutannya itu. Kakaknya seakan sengaja, terus menatapnya sambil menyuapi dan di suapi oleh Damar. Ingin menunjukkan, ini loh suamiku, sangat cinta dan sayang padaku. Eneg. Bulan merasa eneg. Perutnya sangat lapar, tapi... rasa lapar seakan meluap begitu saja saat ini. Padahal, tanpa Bulan sadari, Damar dengan tatapan dinginnya selalu mencuri pandang kearah Bulan yang makan dengan kepala menunduk dan dalam diam sedari tadi. Sedangkan mama dan papa Bulan, sedang makan dengan khidmat juga. Tidak ada yang boleh m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN