9. Dia yang Mengabaikanku!

1288 Kata

“Iya, kamu siapa?” Malu sampai ke ubun-ubun. Balasan sapaanku dari Rasya benar-benar membuat aku malu setengah mati. Kulirik kanan-kiri, beruntungnya tidak ada orang yang sedang memperhatikan kami. Bagaimana mungkin Rasya mendadak lupa? “Halo? Kamu mau pakai komputernya? Aku sudah selesai!” tutur pria berkemeja biru di depanku ini. “Oh, i ... iya,” jawabku sambil mengambil alih kursinya. Sembari memindai dokumen menggunakan alat pemindai di samping komputer, aku masih memikirkan Rasya. Ah, bukan memikirkan dia. Lebih tepatnya, rasa malu yang masih terbayang di kepalaku membuat aku terus memikirkannya. Satu per satu dokumen ini telah kuunggah ke laman universitas. Aku harus segera menyelesaikan proses daftar ulang karena akan ada yang hendak menggunakan komputer ini. “Apa mungk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN