11. Aku Merasa Gelisah

1132 Kata

“Hei, kamu kemarin satu kelompok, ya, sama aku?” “Oh, iya! Aku hanya membicarakan tentang tugas kita sama Nia. Karena kamu sudah pulang lebih dahulu, jadi kita belum sempat membahasnya kemarin. Maaf, kamu Randi, kan?” “Iya, aku Randi. Kamu Shanum sama Nia? Maaf, ya! Kemarin aku ada acara di pesantren, jadi disuruh pulang buru-buru!” “Iya, nggak apa-apa. Salam kenal!” “Salam kenal!” Kepalaku yang sejak tadi bersandar di meja pun terangkat. Dan aku melihat sesuatu yang mencengangkan di bangku barisan depan. Apa? Mereka bersalaman? Shanum dengan anak itu? Si Randi? Padahal saat pertama bertemu denganku, dia menolak uluran tangan dariku. Tapi kenapa sekarang dia menyambut tangan si Randi? Ah, kenapa juga memikirkannya dan merasa sebal. Tidak ada hubungannya denganku. “Hei, Ras

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN