Kalau dia pernah lewat kemari sebelumnya, mungkin dia hanya orang iseng yang kebetulan hari ini menggangguku. Semoga saja ini tidak ada hubungannya dengan perempuan berjaket biru yang menabrakku saat di studionya Rasya. Aku melirik lagi pada ponsel, tidak ada pesan dari Rasya sama sekali. Semakin ditunggu, semakin terasa mengesalkan. Aku jadi tidak ingin lagi berharap. Tugas yang aku buat sudah selesai. Daripada aku gelisah memikirkan pesan dari Rasya, sekarang waktunya memakan bakso yang kusimpan di atas penanak nasi agar tetap hangat. Kubuka ponsel dan teringat dengan satu aplikasi terbaru yang sempat dipasang oleh Rasya di sini. “Ini dia ... t****k!” Awal aku membuka, seperti biasa diminta untuk melakukan pembuatan akun dan setelah menentukan minat kita. Ah, mungkin dari