Masih belum aku pahami, kenapa Vanya ingin mencelakai Nia juga? Kenapa kembaran Vivin itu sekarang mengincarku? Lalu ... kenapa Nia harus menyebarkan rumor jika dia menyukai Rasya, jika sebenarnya dia tidak memiliki perasaan itu? Untuk apa? “Yang sudah, silakan kertas ujiannya di balik dan tinggalkan di meja!” titah Pengawas ujian. Aku yang sudah tidak bisa berpikir lagi pun membalik kertas dan meninggalkan ruang ujian. Kejadian kemarin benar-benar menguras pikiran dan juga konsentrasiku. Berjalan meninggalkan kelas dan beberapa mahasiswa lain juga meninggalkan tempat ini. Aku menuju ke area luar menuju koridor kampus, ternyata Rasya dan Randi yang ujian di kelas sebelah juga telah menyelesaikan jawaban mereka. “Pulang, Num?” tanya Randi. “Iya, aku nunggu Nia!” jawabku. “Eh, k