Persahabatan lebih berharga dari kisah percintaan. Akan tetapi, mencintai orang yang sama dengan sahabat sendiri, sungguh sangat tidak terduga. ** “Nia! Nia! Kamu mau ke mana?” Aku mencoba mencegah Nia agar tidak pulang. Tidak lucu, jika dia melewatkan kuliah hari ini hanya perkara buku harian saja. Bagaimana tidak meradang, fakta ini cukup berat untuk aku terima. Kenapa harus Rasya, Nia? “Shanum, kamu tidak mau cerita padaku tentang siapa yang menjadi tunanganmu? Tentang siapa orang yang kamu suka?” tuntut Nia yang berhenti sambil menatapku. Tiba-tiba saja dia menodongku dengan pertanyaan seperti itu. Aku mendadak terdiam, kenapa dia bicara seperti itu? Nia pun menarik tanganku dan membawaku untuk bicara di bawah tangga. Meski banyak orang berlalu lalang melalui tangga, tapi