Aku menoleh ke kanan dan kiri lagi. Telapak tanganku masih sakit karena terdapat sedikit lecet. Apa yang aku cari sama sekali tak kutemukan. Lantas, kenapa perasan gelisah ini ada? Padahal ini bukan tempat padat pengunjung seperti di Mall. Aku merasa seperti ada yang mengawasi dan hatiku sangat tidak tenang. Memutuskan untuk kembali masuk ke studio saja. Ternyata, Randi sama Rasya masih sibuk membicarakan tentang topik sebelumnya. Sampai pada akhirnya, ponsel Rasya yang digeletakkan di meja itu bergetar. Aku mengintip sedikit dan nomor yang menghubungi Rasya tersebut tak ada nama. Itu artinya, Rasya tak menyimpan nomor itu. Bukan niatku untuk terlalu posesif dengan mengintip isi ponselnya, akan tetapi aku penasaran siapa yang sering menghubunginya. Bahkan aku ingin menghubungkann