"Aku berharap kamu yang menjadi takdir ku, Tika." ***** Cantika terdiam mendengar apa yang diucapkan oleh Orlando. Sungguh saat ini jantungnya berdebar tak menentu. Seperti pacuan kuda yang berlomba untuk menang. Bahkan dia juga merasakan atmosfer di sekitarnya tak hanya musim semi, melainkan berbagai musim yang menyatu menciptakan rasa bahagia yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Sungguh Cantika tak menyangka Orlando menyampaikan hal se manis ini. Kini Cantika menatap netra abu-abu di hadapannya. Warna abu-abu yang biasanya begitu dingin itu, kali ini tampak hangat dan tulus. Tak ada kebohongan yang tersirat di dalamnya. Hanya ada kasih sayang yang jujur dan nyata. Dan Cantika yakin akan hal itu. Cantika benar-benar terharu akan hal ini. Gadis itu pun menundukkan wajahnya. Sunggu