Khawatir

1075 Kata

"Oh ya. Bagaimana dengan tawaran ku untuk menjadi model? Aku lagi butuh banget nih. Soalnya enggak ada yang cocok. Yang cocok cuma kamu." *** Cantika tersenyum dalam panggilan teleponnya. Jujur saja Cantika sempat khawatir tentang caranya untuk bisa melunasi hutang pada Orlando. Terlebih lagi dengan kompensasi sebesar 20%. Dia sangat yakin Orlando pasti akan memutus rejekinya dengan mengindikasikan kepada banyak perusahaan untuk menolak lamaran nya. Persis seperti buang dulu pernah dia rasakan. Dan kali ini tawaran dari Bryant benar-benar seperti oase di tengah perjalanan tandus dan gersang. "Em... Kamu serius? Soalnya aku sama sekali tidak punya pengalaman di dunia permodelan," ucap Cantika agak ragu pada dirinya sendiri. Pasalnya dia sama sekali tak pandai berdandan. Apa lagi bergaya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN