Cassie sedang melihat-lihat desain cincin di official website Cartier ketika panggilan dari kakaknya membuat seluruh layar ponsel Cassie berubah. "Ada apa, Kak Arik?" tanya Cassie langsung tanpa mengatakan hallo. "Kamu di mana?" Arik balik bertanya. "Di Selorin, makan es krim." "Sama Alex?" "Kak Alex kerja, lah. Ngapain nanyain calon suami aku?" “Bilang ke calon suami kamu keluarga Madava diundang ke mansion Hartono minggu depan.” “Sebentar...” Bukan karena kebanyakan makan es krim sehingga otak Cassie jadi lemot, melainkan ia mendengar ada yang aneh. “Apa kak Arik baru aja menyebut kak Alex calon suami aku? Kakak mengakuinya sekarang??” “Ya mau gimana lagi.” Arik tampak tidak punya pilihan. “Daripada kamu depresi terus nekat kawin lari, lebih baik nikah aja sana sama Alex secara r