“Boss, lo mau menikah?” Kavi menyikut lengan Alex dengan nada ngeri. “Serius, Boss? Anjir!” Karena Alexander Madava diam saja, Kavi menganggap itu sebagai ‘iya’. Semakin ngeri saja rasanya. “Kenapa lo nggak bilang kalau mau menikah? Gue gak enak nyodor-nyodorin cewek ke lo seperti tadi, Alex.” “Bukan salah lo.” Alex akhirnya bersuara setelah memperhatikan Cassie yang dibawa pergi oleh kakaknya. Sepertinya Arik menganggap Alex seperti hama. “Salah lah, boss.” Kavi semakin tidak enak. “Sekarang gue tahu lo agak ragu untuk ikut malem ini. Ternyata... lo calon suami orang.” Alex benar-benar ingin meringis mendengar kata-kata Kavi yang berisik. “Gue gak menyangka lo akan menikah, Lex.” Raynar duduk di hadapan Alex, seperti mengintrogasinya. Gue juga gak nyangka, ujar Alex di dalam otakny