"Kak arham, "panggilnya pelan Arham yg sedang menikmati sarapan paginya mengangkat wajahnya dan menemukan perempuan bercadar disana. Dirinya memang menyuruh zahra tetap memakai cadarnya. Karena mereka bukan muhrim. "Ada apa" tanyanya karena dilihat dari gerak gerik perempuan itu sepertinya ingin mengatakan sesuatu yang cukup penting. "boleh aku menemui suamiku"ucapnya dengan nada hati-hati. Takutnya arham akan marah besar karena menurut penilaiannya kakaknya itu terlihat menahan emosi jika yang di bicarakan adalah suaminya. Arham menghentikan kunyahannya dan menatap zahra tidak menyangka dengan kemauan perempuan itu, bahkan saat amnesia seperti ini saja perempuan itu masih memikirkan frans, kurang apa lagi zahra untuk laki-laki itu sehingga dicampakkan seperti kemarin
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari