Ellen duduk diam di tepi ranjang kamar apartemennya, ia sudah diperbolehkan pulang setelah beberapa hari opname di rumah sakit. Badannya masih terasa lemas dan ia ingin beristirahat dahulu beberapa hari, ia mengambil sebua amplop berwarna putih, amplop yang sudah ia siapkan beberapa jam sebelumnya. Amplop itu berisi surat pengunduran dirinya dari Danuarga Group, ia sudah ada di ujung tujuannya, dan ia harus keluar dari perusahaan milik keluarga Ryuga. Bel pintu apartemennya berbunyi berkali kali, Ellen sengaja tak memperdulikannya tapi suara bel pintu tersebut semakin intens membuatnya beranjak dari ranjang dan berjalan menuju pintu apartemen. Ia melihat siapa yang membunyikan bel pintu apartemennya, dan jantungnya berdebar karena ia melihat Ryuga dari lubang intip pintu apartemen. “Ya