Terbuka

1242 Kata
Bahagia bagi Emanuel sangat sederhana. Emanuel begitu gembira hingga membuatnya ingin berteriak memberikan pengumuman bahwa dia berhasil membuat seorang wanita yang lebih banyak menatap curiga sudah memberikan senyum termanisnya. Senyum yang sangat manis karena sangat langka. “Apakah sudah ada orang yang akan menjemputmu pulang?” tanya Emanuel masih penasaran. “Ezme yang akan menjemputku dan terima kasih untuk perhatian Anda,” jawab Rosemary. “Bisakah kau menganggapku sebagai teman dan lupakan formalitas yang kaku?” Emanuel terpaksa bertanya karena dia merasa Rosemary belum bisa menerima uluran pertemanan yang dia berikan. “Tapi kau akan menjadi bos-ku dan tidak mungkin aku tidak menghormati dirimu,” jawab Rosemary. Kenapa masalah yang seharusnya sangat mudah justru dianggap berat oleh Rosemary? Emanuel tidak mungkin mengatakan kalau dia kecewa dengan sikap yang diperlihatkan oleh Rosemary dan dia juga tidak bisa memaksanya. Ada pekerjaan penting yang harus dia lakukan untuk mencari kebenaran informasi dari yang baru dia lihat. Suara ketukan yang begitu pelan menarik perhatian Rosemary dan Emanuel membuat mereka saling pandang sebelum Emanuel berpaling untuk melihat apakah pengunjung pasien yang ada di sebelah Rosemary atau tamu-nya Rosemary sendiri. Ezme, Ezme tidak mengira melihat Emanuel datang sepagi itu. Apa yang dia lakukan di rumah sakit sementara waktu kunjungan baru saja tiba dan bagaimana dia bisa sedekat itu pada Rosemary? Berbagai pertanyaan melintasi otak Ezme sementara Emanuel tidak mengatakan apa pun untuk mengimbangi reaksi yang diperlihatkan oleh Ezme. “Maafkan aku. Bagaimana, kau sudah siap pulang?” “Tentu saja,” jawab Rosemary bersemangat. “Perlengkapanmu sudah dirapikan semuanya?” Ezme kembali bertanya karena saat dia membuka pintu lemari, di dalamnya sudah kosong tidak ada selembarpun pakaian milik Rosemary.. “Aku tidak membawa banyak barang sementara kebutuhan Yuri sejak awal aku selalu merapikannya,” jawab Rosemary. Emanuel seperti tidak rela berpisah sehingga dia lebih memilih tetap menunggu sampai Rosemary dan Ezme meninggalkan rumah sakit. “Apakah aku boleh mengikuti kalian?” Ezme menatap Rosemary ingin tahu. Kalau Rosemary mengijinkan Emanuel berarti hubungan mereka sudah semakin dekat tetapi kalau tidak, Rosemary tetap mempertahankan kesendiriannya. “Maafkan saya. Tentu sangat menyenangkan apabila Anda yang orang besar bermaksud mengenal saya, tetapi harus saya katakan bahwa saya tidak bisa mengijinkan Anda melakukannya,” jawab Rosemary sementara senyum tidak pernah meninggalkan dirinya. “Kenapa?” “Karena saya bukan siapa-siapa dan saya tidak siap apabila kehidupan saya menjadi konsumsi public. Siapa yang tidak mengenal Anda? Apakah ada orang yang mengenal saya?” “Saya adalah ibu yang baru saja melahirkan seorang anak. Apakah Anda tega membuat kehidupan saya menjadi berita?” Ada kesedihan yang coba disembunyikan oleh Rosemary pada saat dia mengatakan konsumsi public dan berita. Apakah ada hubungannya dengan anaknya yang lebih mirip dengan Lev daripada Rosemary sendiri? “Maafkan aku. Aku tidak berpikir kau akan mendapatkan gangguan yang pasti tidak kau inginkan. Tetapi apakah aku bisa memastikan kau bersedia bekerja di perusahaanku?” “Tentu. Bagaimana pun saya membutuhkan pekerjaan,” jawab Rosemary. Dia tidak akan menjadi wanita yang munafik menolak pekerjaan sementara dia sendiri tahu betapa sulitnya mendapatkan pekerjaan sementara dia mempunyai seorang anak yang harus dia perhatikan kebutuhannya. “Kalau begitu terima kasih karena kau tidak menolak uluran persahabatan yang aku berikan. Kalau begitu aku permisi karena aku yakin kau pasti akan menolak apabila aku mengantar kalian sampai mobil,” ujar Emanuel yang dibalas dengan tawa kecil Rosemary. “Terima kasih atas pengertian Anda,” jawab Rosemary. “Dan…apakah aku boleh meminta nomor kontakmu?” Terlalu banyak Rosemary menolak tawaran kebaikan dari Emanuel sehingga pada saat Emanuel meminta nomor teleponnya, Rosemary tidak tega apabila dia menolaknya. “Terima kasih,” ucap Emanuel begitu Rosemary memberikan nomor kontaknya. Banyak kalimat ingin disampaikan oleh Emanuel tetapi waktunya tidak tepat sehingga baginya lebih memilih membiarkan Rosemary dan bayinya pulang dengan diantar oleh Ezme. Mereka sudah berada di dalam mobil dan Ezme mulai memperlihatkan ketertarikannya pada Yuri yang berada di dalam gendongan Rosemary. “Ada apa? Apa yang ingin kau tanyakan padaku?” Sudah waktunya Ezme mengetahui siapa ayah bayinya karena mereka sudah begitu lama berteman. Tidak mungkin pula Rosemary akan menyembunyikan keberadaan Yuri dari Ezme. “Apakah ayah dari Yuri adalah orang yang sedang aku pikirkan?” “Kalau yang kau pikirkan lelaki yang menjadi kekasihmu, maka jawabannya tidak. Aku tidak pernah bertemu dengan orang yang sama setiap kali aku bertemu dengan kekasihmu,” jawab Rosemary tertawa. “Jadi benar kalau Yuri adalah anaknya Lev Grigory, tapi bagaimana bisa? Maksudku kapan kalian bertemu?” tanya Ezme. Bukan hanya Ezme yang penasaran tetapi juga Biana yang sempat terkejut walaupun ekspresinya luput dari penglihatan Rosemary karena wanita itu duduk di depan bersama dengan sopir. “Ada masa lalu yang tidak ingin aku ungkapkan dan aku juga tidak ingin kalian mengatakannya pada siapa pun. Aku tidak ingin mengingatnya sekarang pada saat aku sudah melupakannya. Apakah aku bisa meminta kalian berjanji?” “Kenapa kau tidak mengatakannya? Kau punya kesempatan untuk bicara padanya langsung,” ucap Biana. “Bagaimana? Dengan menunggunya datang menemui diriku? Aku bahkan tidak tahu keberadaannya,” jawab Rosemary. “Saat ini dia berada di Kota Paris dan kalau kau mau bertemu dengannya aku bisa memberikan alamatnya padamu. Kau ingat kalau aku pernah bertemu dengannya sebelum kau melahirkan?” “Rosemary, kau mungkin tidak membutuhkan lelaki seperti Lev yang sudah membuatmu terluka tetapi Yuri pasti ingin mendapatkan pengakuan pada saat dia besar. Apa yang akan kau katakan padanya?” Rosemary hanya diam mendengar saran yang diberikan oleh Biana. Dia belum siap dan mungkin tidak akan siap bila dia mengingat bagaimana Lev memandang dirinya sebelum meninggalkan dia sendirian tanpa mau mendengar penjelasannya. “Kau akan bekerja dengan Emanuel dan jangan lupa kau juga seorang mahasiswa jurusan penyutradara-an, bertemu Lev adalah hal yang sangat biasa. Tidak bertemu justru menjadi kejadian langka karena Lev telah memberikan donasi dan dukungan yang sangat besar pada perfilm-an.” Ujar Ezme berusaha meyakinkan Roesemary. “Beri aku waktu,” pinta Rosemary. “Bukan kami yang akan memberimu waktu, tapi dirimu sendiri,” jawab Ezme. “Aku tahu dan aku harap kalian jangan ada yang mendahuliku berbicara dengannya.” “Tidak. Aku janji tidak akan melakukannya, bagaimana denganmu Biana?” “Aku mulai menyayangimu, Rosemary dan aku pasti tidak akan melakukannya kalau kau memang keberatan,” jawab Biana. “Terima kasih.” Kebahagiaan Rosemary semakin besar karena 2 orang terdekatnya sangat mendukung dirinya walaupun di dalam hatinya sendiri dia belum tahu kapan dia bisa siap bertemu dengan Lev. Sementara itu Emanuel yang kini sudah berada di kantornya mulai menghubungi orang suruhannya yang diberi perintah untuk menyelidiki masalah hukum apa yang pernah melibatkan Lev di Indonesia. Berita yang sangat mengejutkan karena kejadian tersebut menyebabkan Rosemary yang sudah mulai menarik perhatiannya. Apa yang harus dilakukan Emanuel apabila yang terlibat adalah Sofia? Emanuel yakin dia akan membuat Lev membayar dengan nyawanya tetapi Rosemary terlalu baik hati setelah menerima tekanan yang cukup besar dengan semua hinaan dan kecaman yang menimpa dirinya. “Lev lelaki paling tidak bermoral, aku percaya tetapi aku tidak percaya dia melakukannya pada seorang wanita yang belum berpengalaman,” ucapnya pelan. Berita yang ditemukan oleh detective yang disewa begitu akurat hingga waktu kepergian Lev meninggalkan Indonesia dan juga pada saat dia kembali ke Indonesia untuk menemui Rosemary, wanita yang sudah dia nikahi karena kebaikan agar Lev bisa bebas. “Apakah setelah menikah Lev tidak pernah kembali lagi dan membiarkan Rosemary terlantar?” Emanuel beruntung Sofia sudah putus hubungan dengan Lev tetapi dia tidak mengira wanita yang sudah mulai dia sukai walaupun baru mengenalnya adalah korban dari sifat Lev yang tidak bertanggung jawab.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN