Penerbangan menuju kota Paris begitu lama dirasakan oleh Rosemary. Dia beruntung setelah dokter mengatakan bahwa kehamilannya cukup kuat.
Kini, Rosemary sudah tiba di Bandar Udara Paris-Charles de Gaulle atau Bandar Udara Roissy sebagai salah satu bandara yang ada di Negara Prancis.
Berjalan keluar setelah mengambil kopernya, Mata Rosemary memindai satu persatu orang yang berdiri dibagian penjemputan, tetapi dia tidak melihat orang yang mirip dengan foto yang dikirimkan oleh Tiara.
“Apakah orang itu lupa kalau dia harus menjemputku?” pikir Rosemary.
Untuk pertama kalinya Rosemary pergi keluar negeri dan dia langsung ke Benua Eropa yang terkenal dengan menara Eiffel-nya. Apakah dia mampu mengatasi dan bertahan di negara besar dengan pergerakan ekonomi yang sangat cepat?
“Aku pasti bisa dan aku tidak akan menyerah. Aku yakin keputusan yang aku ambil demi kebaikanku dan juga bayi yang ada di dalam kandunganku,” ucap Rosemary dalam hati.
Sudah berkali-kali Rosemary memperhatikan dan mencari pemilik wajah wanita yang bernama Bianna tetapi sampai mata-nya lelah dia belum juga menemukannya.
“Sebaiknya aku telepon Biana untuk memastikan apakah dia sudah berangkat atau belum,” ucap Rosemary dalam hati.
Beruntung, hanya dalam satu panggilan telepon Biana langsung menjawabnya dan dia dalam perjalanan dari tempat parkir.
Mata yang bening dan penuh semangat terlihat ketika Rosemary menatap seorang wanita setengah baya berbada besar. Apakah dia Biana?
Rosemary berusaha meyakinkan diri bawha yang dia lihat bukan wanita lain. Biana menurut pengakuan Tiara adalah wanita yang mengurus apartement milik bos-nya.
Masih dalam penjelasan Tiara, Biana akan menemani Rosemary karena Tiara tidak bisa membiakan Rosemary sendirian di kota dan negara yang baru pertama dia datangi.
Terima kasih pada Tiara karena dia masih peduli dan perhatian pada bagian terkecil yang seharusnya sudah dia lakukan ketika usia Rosemary masih sangat muda,
“Marry, aku tidak tahu bahwa kau sangat cantik. Menurutku kau lebih cantik daripada dia dan aku juga yakin mengapa dia tidak bisa datang menemui dirimu karena dia khawatir perhatian lawan jenis hanya tertuju padamu,” sambut Biana membuat kening Rosemary berlipat.
Apakah tidak salah ucapan Biana tentang seorang Tiara? Tetapi Rosemary tidak perlu memikirkannya. Dia datang bukan untuk bersaing dengan ibunya dan alasan tersebut adalah salah satu penyebab dia tidak mau tinggal bersama dengan Tiara selain kemungkinan bertemu Lev.
Tiara…kenapa ibunya lebih suka dia memanggil Tiara, apakah dia menolak tua atau menolak dirinya mempunyai anak?
Sebelumnya Rosemary merasa aneh dan bingung mengapa seorang ibu lebih suka dipanggil namanya daripada mendengar anaknya memanggil ibu, tetapi belakangan Rosemary baru menyadarinya bahwa alasan Tiara menuntut cerai dari Sion adalah karena dia tidak mau disibukkan oleh urusan rumah tangga yang hanya bisa menghalangi kariernya.
“Apakah kau masih menunggu seseorang?” sapa Biana ramah.
“Tidak. Aku hanya menunggu-mu saja,” jawab Rosemary.
“Kalau begitu ayo kita tinggalkan bandara ini,” ujar Biana meletakkan tangannya yang besar di atas pegangan rolly tempat koper Rosemary berada.
“Terima kasih, aku bisa melakukannya sendiri,” ucap Rosemary menolak.
“Baiklah.”
Di dalam mobil Rosemary lebih banyak diam sehingga menarik perhatian Biana yang sejak tadi meliriknya.
“Tiara mengatakan padaku bahwa kau mungkin bermaksud kuliah di sini, tapi aku belum bertanya padamu, kau mau kuliah dimana,” ucap Biana dengan mata tertuju pada lalu lintas di depannya.
“Kau tahu keadaanku, kan? Menurutmu apakah aku bisa mendapatkan kesempatan pada saat kondisiku seperti ini?” tanya Roseamry langsung.
Ketika pertama kali mereka bertemu dan Biana memeluknya erat, Rosemary langsung menyadari bahwa wanita bertubuh besar itu mengetahui dirinya yang tengah hamil. Terbukti dari tindakannya yang berusaha mengambil alih rolly bagasi.
“Setahu aku tidak ada larangan. Apakah Tiara tahu tentang keadaanmu?” tanya Biana tersenyum.
Marry ternyata cukup peka hingga perubahan yang terjadi padanya walaupun sekilas wanita itu dapat merasakannya.
“Tidak. Aku dan Tiara tidak terlalu dekat,” jawab Rosemary.
“Aku mengerti. Lalu apakah Tiara sudah mengatakan padamu bahwa aku akan menemanimu di apartemen milik Tuan Steven?” tanya Biana kembali.
“Ya, Tiara sudah mengatakan padaku bahwa aku menempati apartement milik bos-nya. Sebenarnya aku keberatan dan seharusnya aku bisa menyewa apartement yang biasa saja sehingga tidak perlu melibatkan bos-nya Tiara,” ucap Rosemary kembali.
“Berapa usia-mu? Apa kau selalu peduli dengan orang lain?” tanya Biana saat dia berbelok menuju bangunan yang cukup megah.
“Apa di sini letak apartementnya?”
“Benar.”
Sengaja atau tidak, Rosemary tidak menjawab pertanyaan Biana dan wanita itu lebih memilih diam. Dia hanya seorang wanita yang dipercaya menjaga apartement milih Stevent yang lebih sering ditempati oleh Lev sehingga dia tidak mempunyai wewenang untuk mencari tahu siapa Rosemary yang merupakan putri dari Tiara, wanita yang saat ini memiliki hubungan rahasia dengan Lev.
Rosemary belum pernah tinggal di apartement yang paling kecil sekalipun sehingga berada di apartement yang memiliki semua fasilitas pendukung membuatnya nyaris tidak bisa bersuara.
Menurutnya apartement milik Tuan Steven adalah kemewahan yang harus dia waspadai. Keuangannya tidak mungkin bisa mengganti atau membayar bila terjadi kerusakan yang tidak sengaja dia lakukan.
“Biana, apakah kau tahu apartemen yang lebih kecil dan sederhana dari ini?” tanya Rosemary setelah cukup lama dia menjadi patung.
“Ada apa? Apakah ada yang salah?” tanya Biana heran.
“Semuanya salah. Aku tidak bisa tinggal di apartement seperti ini,” keluh Rosemary yang berhasil membuat Biana tertawa.
“Aku baru mendengar seseorang tidak bisa tinggal di apartement mewah. Apakah kau memiliki kelainan?” tanya Biana setelah tawanya reda.
“Ya. Aku memiliki kelainan bahwa kemewahan yang aku dapatkan secara gratis bisa berakibat buruk padaku. Jadi, aku tidak bisa tinggal di sini. Maafkan aku.”
Biana dapat melihat ketakutan yang tidak bisa disembunyikan oleh Rosemary. Dua orang yang sangat berbeda. Tiara sepenjang pengetahuan Biana adalah wanita yang suka dengan kemewahan dan dia akan melakukan apa pun untuk mendapatkannya tetapi Rosemary yang merupakan anak kandungnya justru ketakutan dengan kemewahan yang dia terima.
“Kalau kau tidak mau tinggal di sini, dimana kau akan tinggal?” tanya Biana saat dia melihat kecemasan yang semakin tinggi di wajah Rosemary.
“Aku yakin kau bisa membantuku mencari apartement murah. Kau bisa, kan?”
Rosemary berpikir Tiara tidak bisa melakukannya karena kehidupannya yang serba mewah sementara Biana yang merupakan wanita kebanyakan pasti tahu tempat untuk mendapatkan apartement murah.
“Aku tidak bisa dengan kondisimu sekarang ini, Marry. Di sini lebih banyak orang yang menyewa apartement dengan cara berpatungan. Dan aku tidak akan membiarkan dirimu dalam situasi seperti itu,” jawab Biana.
Benar juga. Rosemary sudah banyak melihat di layar televise bahwa banyak mahasiswa bahkan pekerja yang menyewa apartement secara bersama-sama dan mereka mengatur privasi mereka secara bergantian, tetapi keadaan yang terjadi padanya berbeda. Saat ini dia sedang mengandung.
“Sabarlah. Kau bisa tetap tinggal di sini. Aku percaya kau bisa menjaga isi apartement ini dan tidak akan merusaknya. Lagipula aku selalu datang ke sini untuk membersihkan teman ini. Jadi kau tidak perlu khawatir akan merusaknya. Oke!”
Keyakinan diri Biana yang sangat besar membuat Rosemary akhirnya setujy. Setidaknya dia masih memiliki waktu untuk mendapatkan pekerjaan dan juga menabung agar bisa menyewa apartemeny yang sesuai sambil menunggu kelahiran anaknya.
Di tempat yang berbeda, Tiara baru saja keluar dari kamar mandi ketika ponselnya berbunyi yang berasal dari Lev. Tujuannya sangat jelas bahwa Lev bermaksud menemuinya di apartement yang menjadi tempat tinggal Tiara.
Masih mengenakan handuk yang membungkus rambutnya, Tiara melihat Lev berjalan melewati pintu tempat tinggalnya. Matanya begitu dalam sehingga Tiara tidak yakin bisa menyelaminya.
“Ada apa? Bukankah kita sudah seharian di kantor?” tanya Tiara.
“Benar, kita seharian di kantor untuk bekerja dan di sini aku ingin dimanja olehmu,” jawab Lev.
Pandangan mata Lev yang menggoda membuat Tiara tertawa. Sampai saat ini Tiara tidak pernah mengerti mengapa Lev bisa tertarik padanya dan malam ini dia akan bertanya pada Lev mengapa lelaki itu bisa menyukai dirinya.