"Begitu sempurnanya dia dibanding aku, sampai kamu lebih memilih yang mulus dibanding yang tulus?" -Airin Fernandan Airin yang duduk di taman pun menangis dengan lirih, tak lama kemudian hujan turun, sepertinya langit juga mengetahui suasana hati Airin saat ini. Saat ini ponsel Airin sudah berpuluh-puluh kali bergetar menandakan ada yang menelfon dan mengirim pesan. Namun Airin mengabaikan getaran ponselnya itu. Saat sedang menikmati hujan, ada seseorang yang datang dan memayungi Airin. "Cewek ngapain keluar rumah malam-malam gini? Hujan-hujanan lagi." Airin menoleh kepada orang yang memayungi nya. Dia adalah seorang pria, tapi Airin tidak mengenalnya dan tidak pernah melihatnya di kampus. "Lo ada masalah? Kalau ada masalah jangan dipendam sendiri," ucap pria berwajah tampan itu. "