Usai makan malam, dan sholat Isya, Sakti membawa istri, dan anak-anaknya pulang. Tiba di rumah, Safira masih manyun saja, sementara Satria langsung sibuk dengan mainan kereta api, yang baru siang tadi diberikan Oma Donna. Sekar masuk ke dapur, ingin membuatkan minum Sakti. Sakti duduk sambil memangku Safira. "Fira kenapa manyun, Sayang?" Tanya Sakti. "Fia, nggak bohong, Ayah, Uncle na cubit Tante na," jawabnya pelan. Sekar meletakan minum Sakti di atas meja, dengan tubuh sedikit membungkuk. Cap! Tiba-tiba tangan Safira meremas p****t bundanya, dengan tangan mungilnya. "Fira, kok pegang-pegan p****t Bunda?" Tanya Sekar, matanya melotot ke arah putrinya.. "Uncle na, cubit Tante na gitu, Bunda," jawab Safira dengan polos. "Coba ... coba, Sayang kamu membungkuk seperti tadi," pinta S