PART 17 Acara prosesi pernikahan yang akan segera dimulai, kembali tertunda, karena kedatangan calon Ibu mertuaku. Eneng, calon istriku kembali berdiri, mencium dan memeluk ibu kandungnya yang sudah basah dengan air mata. Aku pun ikut berdiri menyambut beliau, lalu mencium punggung tangannya. Suasana haru mengawali prosesi Ijab Qobul ini. "Maafkan, Risma ya, Mak, sudah banyak merepotkan, ikhlaskan Risma untuk berumah tangga, ya, Mak," ucapnya sembari terisak. "Emak ikhlas, Risma, emak ikhlas ... jadi istri yang berbakti, ya, Ris, jangan hanya mau menerima yang baiknya saja, Risma juga harus mau menerima kekurangannya. Jaga aib dan martabat suamimu, seperti kamu menutupi aibmu sendiri." Petuah Emak kepada Risma, anak perempuannya yang paling besar. Emak lantas membimbing Risma untuk ke