29. Rencana Jahat

1586 Kata

Samsiah yang memang juga sedang jengkel, membiarkan Ela menumpang menangis di rumahnya. Dia sendiri sedang kebingungan, hari ini mau masak apa. Uang simpanannya habis digunakan Gufron untuk bermabok-mabokan, walaupun dia sudah memindahkan berkali-kali tempat dia menyembunyikan, suaminya selalu bisa mengetahuinya. Beberapa saat, Samsiah pun mulai duduk di bangku samping Ela, hanya terdiam mendengar Ela menangis, dia sendiri sedang pusing dengan perilaku suaminya. "Teteh tuh kesel sama Kang Tohir, ada saja barang-barang di rumah dijual-jualin. Nggak tahu uangnya buat apa, lama-lama nanti isi rumah ludes semua." Tanpa ditanya adiknya, Ela bercerita dengan sendirinya, sembari mengusap air matanya. "Semakin jarang di rumah, sekalinya pulang hanya untuk mencari barang-barang yang bisa dijual,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN