Part 26 Kamar Juragan Hasyim yang memang ada di ruang depan, bersisian dengan ruang tamu, mau tidak mau membuat dia dapat mendengarkan semua pembicaraan anak-anaknya. Tatapannya sudah basah dengan air mata. Entah apa yang dia rasakan, anak-anak yang selalu dibela dan diusahakan, membalasnya dengan pembiaran karena alasan faktor usia. Bahkan ketiga anaknya itu berencana ingin menjual rumah tempat tinggal satu-satunya miliknya. Dari semenjak dia diletakkan di tempat tidur ini selepas dari Puskesmas, belum satu pun dari anak-anaknya ada yang melihatnya kembali. Celana yang dikenakan olehnya sudah basah dengan limpahan air seninya sendiri. Istri yang penurut dan selalu memenuhi kebutuhan dan kemauannya, belum kunjung pulang juga. Dia benar-benar merasa sendiri dan terabaikan. Sebelah tubu