Selamat membaca Saat Azka sudah tertidur, Sena beranjak dari ranjang pelan-pelan agar Azka tidak terbangun. Entah kenapa hari ini badannya agak lemas? kepalanya juga sangat pusing. Karena itu, Sena keluar kamar untuk mengambil obat di atas kulkas. Kris yang melihat Sena keluar dari kamar dengan raut wajah yang terlihat pucat langsung menghampirinya. "Kamu kenapa? Sakit?" Sena melihat Kris tidak jelas karena pandangannya buram. "Pusing," jawabnya lemas dan memegang kepalanya yang terasa sakit. Kris memegang dahi Sena. Ia tersentak kaget. Karena tubuh Sena sangat panas. Ia seperti habis memegang panci yang berisi air mendidih. "Tubuh kamu panas banget! Kita ke dokter ya," ucapnya khawatir. Sena mengeleng-gelengkan kepalanya pelan. "Aku benci bau rumah sakit. Nanti kalo udah minum