16. Darah Lebih Kental daripada Air

1961 Kata

Peribahasa 'Darah lebih kental daripada air' seharusnya menjadikan Diaz punya ikatan yang kuat dengan ayahnya, Prabu Nareswara, seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat. Namun, semakin ia dewasa, kekentalan darah itu membuatnya tercekik dan menenggelamkannya, seolah napasnya dibuat berhenti. "Aku datang untuk menghentikanmu menghancurkan hidupmu, Diaz," ujar sang ayah dengan rahang terkatup rapat. Diaz berusaha merendahkan suaranya agar tidak membuat Adiba khawatir. "Ayah, tolong. Tidak ada lagi yang perlu kita bahas soal ini. Aku sudah dewasa, Ayah. Aku berhak menentukan sendiri apa yang ingin kulakukan." "Omong kosong!" hardik Prabu. Ayahnya, orang yang paling dihormatinya, malah mendorong pintu rumahnya hingga terbuka lebar dan melangkah masuk bersama 5 orang centeng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN