Janna tengah sibuk mengeringkan rambutnya yang tebal saat Jeffry baru selesai sholat magrib dan memandangnya dengan pandangan berbinar.
“Duh, rambut ini kok sepertinya tidak akan pernah kering. Gak enak rasanya jika orang melihatku dengan rambut basah keluar dari hotel,” gumam Janna sibuk dengan pikirannya sendiri.
“Kenapa musti gak enak, kamu melakukannya dengan suamimu sendiri. Menginaplah malam ini, aku masih kangen,” pinta Jeffry sembari menciumi leher istrinya yang jenjang.
Suara dering handphone Jeffry terdengar lagi untuk kesekian kalinya dari Sarita.
“Angkat saja mas, ia sudah hampir puluhan kali mencoba menghubungimu,” suruh Janna sembari mengeringkan rambutnya.
Jeffry pun segera mengambil handphonenya dan membawanya ke balkon hotel agar suara berisik hairdryer Janna tak
