Dua minggu berlalu dan semua masih belum berubah, Arum masih diam dengan sikapnya begitu juga Bagas, Arum hafal betul sifat lelaki yang telah jadi suaminya selama bertahun-tahun itu, ia haal betul bagaimana Bagas bersikap bila sebuah masalah datang dan atas dasar itu Arum tidak pernah berharap Bagas akan meminta maaf. Percuma tidak akan ada artinya. Hanya mimpi di siang bolong seperti mimpi seorang penyamun di abad dua puluh satu. Arum sibuk dengan gaun pengantin terbaru yang ia buat, keudian memasang gaun tersebut di manekin yang baru ia beli. Nampak cantik, ada untaian mutiara di leher berkrah shanghai, ada taburan permata di gaun putihnya. Permata sintetis yang ditempel menambah elegan tampilan gaun tersebut. Pekerjaan Arum kali ini demikian sempurna. Ia mengambil gambar gaun penganti
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari