SELALU JOVANKA

1216 Kata

Jam masih menunjukkan pukul setengah enam pagi. Mobil yang ditumpangi Aziel melaju cepat tanpa terkendala macet. Begitu mobil mendekati area sekolah, mobil yang disupiri Harris tersebut bukannya memelan, malah semakin ngebut. “Cepetan gue kesiangan!” Aziel misuh-misuh dari jok belakang. “Salah sendiri. Siapa suruh dibangunin kaya kebo. Anda tidur atau mati suri,” celetuk Harris tanpa menoleh. Matanya fokus menatap jalanan. Karena gelisah Aziel tidak sadar bahwa dasi di lehernya sedikit melonggat akibat tarikan brutalnya. “Berapa lama lagi kita sampai di bandara?” tanya Aziel sambil mengecek jadwal keberangkatan pesawat. “Sekitar ... sepuluh menit?” “Bangsul! Pesawatnya berangkat lima belas menit lagi!” Mendengar hal itu kontan Harris jadi panik. Hari ini adalah hari peremian cabang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN