Jovanka sengaja berjalan menuju pohon seolah tidak tahu apa-apa dan berhenti tepat di bawah ember. Aziel yang merasa bahwa dirinya sudah menang, menarik tali dengan semangat, menyebabkan ember otomatis terjatuh dan menumpahkan air tepat ke atas kepala Jovanka. Namun, di luar dugaan Jovanka tiba-tiba menghilang. Ember terjatuh ke tanah tanpa menyentuh apa pun, meninggalkan Aziel yang terbengong keheranan. “Cuma segitu aja kemampuan lo?” Mendengar suara bisikan tepat di telinganya, Aziel melompat kaget dan menengok ke samping. Jovanka berdiri sambil tersenyum jahil ke arahnya. “Kreatif dikit, dong. Masa balas dendam cuma pake air keran. Air bekas pel, kek. Atau air got, kek.” “Muka mu kaya air got!” geram Aziel tidak bisa menahan emosinya. Cewek di depannya hanya tertawa sambil memegang