Melia terjaga di depan kontrakannya. Tatapannya terfokus pada kontrakan sebelah dan baru ia ketahui dari Karla, merupakan kontrakan Kai. Inilah alasan orang mengatakan, kalau dunia terlalu sempit. Sebab, andai saja Karla tidak mengatakannya, Melia tidak yakin akan mengetahuinya, jika selama satu bulan lebih dirinya tinggal di kontrakan, ia justru menjadi tetangga Kai. Ketika tanda terbukanya kunci pintu terdengar dari kontrakan Kai, Melia tidak bisa menyembunyikan kegugupan sekaligus rasa tegang yang sedari awal ia tahan. Pintu kontrakan Kai telah terbuka. Sebuah koper besar telah berdiri di sebelah pintu bersama dua buah ransel tak kalah besar. Melihat itu, Melia refleks menelan ludah. “Kai benar-benar akan pergi?” pikir Melia. “Mel, tolong bujuk Abang. Bilang ke Abang, jangan pindah d